"Dewi Sekar  kenapa ya...? koq seperti risih bertemu dengan saya....saya khawatir...jangan-jangan keberadaan saya di sini justru membuat hatinya menjadi tidak nyaman...aduh...apakah saya pamit saja...lagipula di sini Dewi Sekar sudah aman dan selamat....".Â
Jaka Someh bergumam pelan. Hatinya menjadi sedikit gelisah, khawatir telah membuat suatu kesalahan yang membuat Dewi Sekar menjadi tidak nyaman kepadanya.
Malam semakin larut, Dewi Sekar masih belum bisa merasakan tidur nyenyak. Pikirannya selalu saja dipenuhi oleh bayangan Jaka Someh. Dia merasa heran dengan keadaanya tersebut, di atas pembaringan dia terlihat begitu gelisah. Berkali-kali dia merubah posisi tidurnya.
 Dalam hati dia bertanya-tanya,
"Aduh ada apa dengan saya...?".Â
Kemudian dia termenung  cukup lama
"Kenapa saya terus memikirkan Kang Someh? Apakah saya mulai suka kepada kang Someh?"
Malam terus bertambah larut, namun Dewi sekar masih belum mampu memejamkan mata. Keadaan di luar sudah sangat sepi, hanya terdengar suara jangkrik yang mengkerik-kerik beberapa kali.
Menjelang dini hari, Dewi Sekar akhirnya tertidur.Â
Dewi Sekar bermimpi berada di suatu tempat yang asing, di dalam sebuah hutan yang lebat. Suasananya sangat remang- remang. Awalnya hanya berdiri diam sambil memandangi alam sekitar.
Hanya ada pohon-pohon perdu liar yang mengelilingi hutan itu. Kemudian dia mulai berjalan mencari jalan untuk keluar dari hutan tersebut.