Mohon tunggu...
Yadi Pebri
Yadi Pebri Mohon Tunggu... Wiraswasta - #MerawatSilaturahim

Founder RuangGagasan.id "Suatu hari nanti saya akan punya beberapa buku yang saya tulis dan saya akan banyak menghabiskan hari-hari dengan penuh kegembiraan" #Believe

Selanjutnya

Tutup

Palembang

JPPR Kota Palembang dan Ruang Gagasan Gelar Dialog Kebangsaan

6 April 2023   21:00 Diperbarui: 6 April 2023   21:03 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta dialog Kebangsaan menyanyikan lagu Indonesia Raya (Dokpri)

Sebab, jika mengacu pada UU Minerba masyarakat tidak bisa bebas memanfaatkan SDA berlimpah tersebut.

''Kalau bukan kita siapa lagi yang akan berjuang. Makanya perlu kebersamaan untuk mendobrak aturan-aturan tidak berpihak kepada rakyat tersebut," ajak Herman Effendi.

Karena sambung Herman Effendi, jika melirik Lumbung Energi Nasional, 65 persen SDA Indonesia itu ada di Provinsi Sumsel.

''Aturan yang ada jangan persulit masyarakat. Kepala daerah harus buat Pergub dan Perbup untuk memudahkan masyarakat mengelola tambang di Sumsel," tambahnya.

Sedangkan DR Abul Latif Mahfuz, M.Kn, mengaku sebenarnya Sumsel sebagai lumbung energi nasional itu sudah menggema sejak tahun 2000-an. ''Dan Sumsel Lumbung Energi Nasional itu langsung dikenal sejak digelar PON di Kota Palembang atau Provinsi Sumsel," ungkap Abul Latif. Namun kenapa masyarakat Sumsel masih banyak hidup dibawah garis kemiskinan, itu karena masyarakat tidak menikmati lumbung SDA dan lumbung pangan itu sendiri.

Ditambah Abul Latif, ke depan masyarakat Sumsel harus ikut mengelola SDA terutama tambang jenis minyak gas dan batubara tersebut.

''SDM masyarakat Sumsel harus diasah sehingga bisa menjadi bagian pengelolaan atau industri tambang yang ada di Provinsi Sumsel ini," tambah Abul Latif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun