Mohon tunggu...
Yoan S Nugraha
Yoan S Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemred kepripedia.com

Pemimpin Redaksi media online kepripedia.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

2 itu 1

13 Oktober 2013   21:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:35 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Tepat setahun semenjak kepergian siti, aku pulih, benar-benar pulih jika dipandang sudut fisik, tetapi masih butuh penyembuhan bathin ini, terlebih tanpa adanya kabar siti dari seberang.

Gontai langkahku terganggu ketika menuju pantai depan rumah, pak long hamid berteriak memanggil namaku, ternyata dari tadi pak long telah menunggu kedatanganku ke pantai, karena pantai adalah rutinitasku pelepas rindu menungu kedatangan siti, terlebih lagi, hari pernikaah kami hanya tinggal beberapa minggu lagi.

“mad...aku terpakse lakukan ini, aku harap engkau jangan marah dengan aku”.

Aku bingung, ada apa ini? Justru akulah yang harus minta maaf karena siti pergi atas restu dariku, andaikan saja...akh sudahlah.

“ade ape pak long? Kenape saye harus marah, tak ade angin tak ade ribut, tak akan laut berkocak”.

“begini...ini tentang  siti...bahwe siti...”.

“siti?? Ade ape dengan die? Die dah balek kah? Dimane die?”. Spontan segala pertanyaan aku lontarkan kepada pak long, karena itulah yang aku tunggu selama ini, tapi, kenapa aku harus marah terhadap berita siti?  Ada apa ini?.

“sabarlah mad, sebenarnye saat siti hendak pergi, die ade nitipkan ini kepade aku, untuk aku serahkan dengan engkau, tepat tige minggu sebelum acare pernikahaan, begitu amanahnye”. Pak long menyodorkan amplop coklat polos tanpa tulisan, tentu saja aku langsung menyambarnya seperti cergam menyambar anak ayam.

“ape isinye ni pak long?”. Tanyaku singkat

“buka lah, akupun tak tau isinye ape”. Pak long pun menjawab singkat, seakan paham dengan kecamuk rasa yang mendekap fikirku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun