"Sonia."
"Sonia!" sahut Hardi dengan nada yang juga jengah.
"Pa, pokoknya gadis itu harus menyingkir jauh. Keluar dari kota ini kalau perlu!"
"Sayang, kamu tidak perlu mengkhawatirkan dia. Papa yang akan mengurusnya,"
Ada kediaman sejenak, karena Nancy terlihat sedang memikirkan sesuatu. "O-ya, Pa. Apa benar gadis itu baru keluar dari penjara?"
Hardi mendengus sejenak. "Ya."
"Kasus pembunuhan?"
"Ya."
"Ya Tuhan, jadi dia memang seorang pembunuh! Pa, bagaimana kalau dia nanti bisa menyakitiku?" cemasnya.
"Tidak, sayang!" seru Hardi merengkuh kedua bahu putrinya. "Kamu jangan khawatir, dia tidak akan bisa menyakitimu. Papa akan pastikan itu,"
"Tapi, Pa. Dia pernah membunuh orang, dan itu adalah ayahnya sendiri," panik Nancy.