Dia menatapku lama, terlihat banyak pertanyaan betebaran di kolam matanya.Â
"Kenapa Nikho tak pernah menjawab teleponku?"
"Karena dia sadar kau tak pernah berkenan dengan kehadirannya," sahutku singkat.
"Bukankah selama ini dia menyadari itu, tapi dia tetap memaksa untuk masuk dalam hidupku!"
"Lia, apa kau tahu Nikho sungguh memiliki perasaan yang tulus kepadamu? Dia jatuh cinta padamu, mencoba memenangkan hatimu. Tapi dia hanya bertepuk sebelah tangan. Dan kau, bahkan tidak ingin berdampingan dengannya!"
Magnolia melebarkan bola matanya, dia pasti menyadari bahwa Nikho sempat mendengar ucapannya di rumah sakit.Â
"A-aku,"
"Dan kenapa sekarang kau menanyakannya? Apa kau juga memiliki perasaan terhadapnya?" desakku.Â
"Van, aku ... aku tidak tahu," jawabnya menunduk. "Sudah kucoba untuk tidak mengharapkannya, tapi hatiku ...." dia justru menangis hingga tersedu.Â
* * *Â
Kuhampiri Nikho di ruang kerja, dia sedang sibuk menelpon seseorang. Matanya melirikku sejenak sebelum akhirnya mengakhiri perbincangannya di telepon.