Magnolia menunggu sambungan kalimat itu dengan beberapa terkaan di otaknya.Â
Nikho menghela nafas panjang sebelum menyambung kata-katanya, "Bisakah kita lupakan beberapa hal yang tidak menyenangkan yang pernah terjadi di antara kita, hanya itu!" seru Nikho tegas namun lembut. Mereka bertatapan sekali lagi dengan makna yang berbeda. Menit berikutnya Nikho memilih untuk pergi.Â
Sementara Magnolia masih bergeming di tempatnya berdiri. Mencoba memahami pembincangannya dengan Nikho. Dia masih tidak mengerti kenapa tiba-tiba pria itu bersikap aneh? Rasanya sulit dipercaya, seorang Nikholay Ivanovich bisa berubah dalam waktu sesingkat itu. Pasti ada sesuatu yang diinginkan pria itu di balik kebaikannya!
* * *
Aku sedikit tersentak saat Nikho masuk ke ruang kerja dan membantingkan tubuhnya di kursi kesayangannya. Nafasnya sedikit terengah.
Kututup buku di tanganku, menaruhnya di rak lalu kuhampiri dia.
"Ada apa, pertemuan kalian berantakan lagi?"
"Aku tidak mengerti, wanita itu benar-benar aneh! Bahkan saat aku mencoba berbuat baik, dia masih saja menatapku seperti itu. Apakah aku memang sejahat itu?"
"Nik, kau masih tidak lupa, kan? Kau anggap apa dia saat pertama mendatanginya,. Wanita itu memiliki hati yang halus, sensitif, ada beberapa wanita yang menganggap kehormatan adalah segalanya. Dan saat kau melecehkan kehormatannya, dia akan lebih berhati-hati dalam melangkah dan menghadapi siapa pun."
"Penjelasanmu terlalu panjang," keluhnya.
"Ha ... haa ... haa ...."Â