"Aku tidak ingin mengajakmu berdebat, aku hanya ingin mengajakmu ke suatu tempat!" sahutnya dengan nada yang lembut.Â
Magnolia kini menatapnya dengan heran. Pria itu yang selalu berbicara angkuh dan sok berkuass tiba-tiba berbicara dengan lembut!
"Apa yang kau rencanakan?" curiganya.
"Hanya sebuah makan malam,"
"Aku tidak lapar."
"Bisakah kita bicara di tempat yang lebih nyaman, kenapa kau tidak mau memberiku kesempatan?"
"Karena kau memiliki niat buruk, apakah aku harus memberimu kesempatan untuk bisa menghancurkanku?" jawabnya,
"Kau berfikir terlalu jauh, Nona. Jika aku ingin menyakitimu, bisa kulakukan kapan saja. Bahkan di tempat seperti ini, tak perlu mengajakmu berbicara atau meminta ijin," sahut Nikho masih dengan nads tenang.
Magnolia terlihat memutar matanya untuk menimbang haruskan dirinya mempercayai ucapan pria itu atau tidak.
"Ini hanya makan malam, setelah itu aku akan mengantarmu pulang," janjinya.
Ada kediaman selama beberapa detik.