"Di sanalah bedanya, jika hanya itu yang kau inginkan. Maaf, aku tidak bisa memberikannya. Dan bisakah kau minggir, aku terburu-buru." pintanya.
"Magnolia, bisakah ... kau berhenti bersikap sinis terhadapku. Atau, kau masih tersinggung dengan sikapku waktu itu?"
"Kau sadar itu."
Ada kediaman sejenak di antara mereka, suara angin malam terdengar sayu.Â
"Apa yang bisa membuatmu melupakan itu?" tanya Nikho. "Aku hanya ingin bisa memiliki waktu lebih baik agar kita bisa bicara, setidaknya bukan di pinggir jalan seperti ini."
"Aku hanya ingin kau berhenti menggangguku."
"Itu bukan jawaban yang aku inginkan," ada nada kecewa dalam suara Nikho.
Magnolia menghela nafas lalu melangkah agak ke samping untuk menghindarinya. Tapi tangan Nikho dengan cepat meraih lengannya.
"Kita belum selesai bicara," geramnya.
Magnolia menoleh dengan kesal. "Lepaskan aku, atau aku akan berteriak!" ancamnya.
"Terikalah, kta lihat apa yang akan terjadi!" tantang Nikho. Mata Magnolia melebar dengan sahutan pria itu.Â