Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fiksi Horor dan Misteri] Menikmati Maut

29 September 2016   14:46 Diperbarui: 29 September 2016   14:56 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ok, saya akan kesana!"

Karena cukup sibuk maka aku harus ke tempat prakteknya untuk bisa bertemu, tentu saja aku tak bisa memanggilnya ke rumah karena aku tak sedang sakit. Aku langsung berganti pakaian dan berhambur keluar, aku berharap aku bisa menemukan apa sebenarnya yang membuat jantung Ibu berhenti dengan seketika! Dokter Hardi adalah dokter yang memeriksa Ibu malam itu. Kata bibi, Ibu sudah menjadi langganan Dokter Hardi beberapa bulan terakhir jika merasa tak enak badan.

Aku harus duduk di ruang tunggu karena Dokter Hardi masih ada dua pasien yang mengantri, meski membuat pantatku panas menunggu aku tetap bersabar.

Dan akhirnya aku bisa duduk berhadapan dengannya, pria 57 tahun yang rambutnya sudah memutih sebagian. Kami bertatapan cukup lama sehingga dia mengawali pembicaraan,

"Apa yang membuat anda datang kemari nona Diana?"

"Saya ingin bertanya, sebenarnya apa yang menyebabkan Ibu saya meninggal begitu saja?"

"Bukankah saya sudah menjelaskannya, Ibu Diva meninggal karena serangan jantung!"

"Tapi Ibu tidak memiliki riwayat serangan jantung, Dok!"

"Mungkin selama ini Ibu Diva tidak ingin memberitahu anda, tapi selama beberapa bulan terakhir beliau sering merasakan hal itu!" lalu Dokter Hardi berjalan ke rak, memungut sebuah file dan menyodorkannya padaku, "ini adalah dokumen laporan kesehatan beliau!"

Kuterima file itu dan memeriksanya. Memang, setahun terakhir aku mulai sibuk dengan pekerjaanku sampai jarang berada dirumah. Apalagi jika ada urusan keluar kota atau keluar negeri. Tapi entah mengapa aku merasa seolah dokumen ini tidak benar, dan semua yang Dokter Hqrdi katakan. Jadi setelah itu aku sengaja bersembunyi di dalam mobil di bawah pohon di dekat klinik Dokter Hardi. Menunggunya kekuar dari klinik dna pulang ke rumahnya. Setelah Dokte Hardi pergi akupun berjalan ke kliniknya lewat belakang.

Aku sudah menyiapkan dua buah kawat untuk membuka pintu belakang yang terkunci, segera aku menghampiri rak dimana Dokter Hardi mengambil file tentang Ibuku. Kutemukan beberapa file lain disana, kuperiksa satu persatu. Aku cukup tercengang karena ternyata rak itu berisi file-file dari semua pasien langganannya yang sudah meninggal. Kupelajari semuanya. Dan semua pasien itu meninggal dengan kasus yang sama, serangan jantung mendadak. Bagaimana bisa, padahal riwayat sakit mereka berbeda-beda. Aku yakin ada yang tidak beres! Lalu kucatat beberapa nama. Segera kutinggalkan tempat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun