"And Josh?"
"SURPRISEEEE...!" Seru Josh yang tiba-tiba muncul dari balik tembok, posisi Marisa memang sedikit di dalam rumahnya sehingga ia tak bisa melihat adanya seseorang di balik tembok luar apartemennya.
"Arghhh...!" jerit Marisa karena saking terkejutnya, Josh tertawa karena berhasil membuat wanita itu terkejut. Sebuah buket bunga mawar prancis berada di salah satu tangannya. Marisa langsung menatapnya garang dan menyerangnya dengan kepalan tangannya, "you!" serunya. Josh berusaha menghindar lalu masuk ke dalam, Marisapun mengejarnya. Sementara Mike hanya menggeleng seraya membawa barang-barang masuk ke dalam. Menutup pintunya lalu berjalan ke meja kaca yang sofanya sedang di putari oleh dua orang yang tengah kejar-kejaran itu.
Mike menaruh semua barang ke meja kaca, itu hanya bungkusan makanan dan minuman beserta beberapa paper bag oleh-oleh untuk Marisa, dan satu buah benda yang rasanya ingin Josh pamerkan terhadap Marisa.
Ketika Marisa melewatinya, ia segera menangkap tubuhnya, "stop, please. Its so childish!" katanya menengahi, sementara Josh akhirnya bisa duduk sambil mengatur nafas dan tawanya.
"Let me go!" seru Marisa melepaskan diri, "what did you say, childish..., am I?" protesnya, "look at him!" tunjuknya pada Josh tersenyum dengan seringai nakal. Mike menoleh sejenak.
"He always make my blood goi...!"
"You like never knew how was Josh, thats him!" potong Mike, Marisa menatap kedua pria itu bergantian lalu ikut menghempaskan diri di sofa dengan jarak yang cukup dari Josh. Mike pun ikut duduk di sisi Marisa, di ujung sofa dengan sedikit menggeser tubuh Marisa agak menengah.
"How yourday?" tanya Mike, "not so good!" sahut Marisa simple.
"Something happened?"
Josh bergeser mendekat, menyodorkan buket bunga itu kepada Marisa, "happy birth day!" ucapnya dengan senyum manis, Marisa melirik sinis, "I havent give you a present, right. I though you love some roses?"