Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Broken Wings of Angel ~ The Wedding #Part 41

25 Februari 2016   00:37 Diperbarui: 27 Februari 2016   23:38 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anthony mengenali mereka, tentu saja, secara sudah sering bertemu, secara langsung ataupun tidak. Panjul dan Rino segera menyerangnya, iapun harus melepaskan Liana dan meladeni dua cecunguk itu.

Liana mundur, pertarungan itu cukup sengit. Di dalam kamar Nicky dan Rizal sedang bertarung menghadapi lebih dari enam orang, sementara di ruang tamu, Panjul dan Rino bertarung dengan Anthony. Liana berdiri di dekat pintu yang menghubungkan ruang tamu dengan kamarnya.

Pyarr!

Liana melonjak oleh suara yang ternyata berasal dari jendela berkaca setelah di tembus dengan tubuh seseorang yang terlempar keluar, beberapa orang lalu meloncat dari jendela itu untuk melarikan diri. Rizal mengejarnya sementara Nicky menghadapi Heru dan satu yang lainnya. Dua orang lagi berlari melewati Liana dan ruang tamu untuk melarikan diri pula. Panjul yang sedang bekerja sama dengan Rino melawan Anthony pun harus mengejar mereka melalui pintu depan. Meski di ruang tamu Anthony dan Rino sedang bertarung tetapi yang menjadi perhatian Liana tentu saja pertarungan Nicky di dalam kamar.

Liana celingukan karena Nicky sedikit kewelahan dengan kondisinya, saat ini Nicky sedang melawan Heru, tapi yang satunya lagi yang baru saja bangkit dari lantai bersiap menerjangnya dari belakang. Liana segera memungut kursi kayu di dalam ruangan itu yang biasanya ia duduki ketika menyisir ramhutnya di depan kaca, iapun berjalan menghantamkan kursi itu ke kepala orang yang hendak menyerang Nicky.

Nicky menoleh mendengar suara itu, ia menemukan Liana dengan potongan kaki kursi kayu yang mulai melapuk itu. Mata mereka berpandangan, tapi Nicky segera menoleh dengan suara Heru yang hendak menyerangnya lagi. Liana pun mundur ketika Nicky dan Heru kembali bertarung.

Rino membentur meja dan tersungkur ke lantai, ia masih bernafas. Anthony menghampirinya, ketika Rino mulai bangkit, ia menendang kepala Rino hingga telentang di lantai, ia tak memberi kesempatan. Segera saja ia menendang perut dan dada Rino berkali-kali dan di akhiri dengan tendangan di kepala yang membuat Rino tak sadarkan diri. Melihat lawannya sudah KO, Anthony menatap ke dalam, ia melangkah ke sana. Liana menoleh seketika dengan kehadiran Anthony kembali ke ruangan, ia mundur pelan.

Anthony segera menjambak rambutnya keras, "argh!" raungnya seketika, "permainan belum selesai sayang, ayo kita lanjutkan!" desisnya, Liana menghantam dada Anthony dengan sikunya, membuat pria itu tersentak dan melepaskan cengkramannya. Liana segera berlari tapi Anthony lebih sigap menangkapnya lagi, tubuh Liana di hempaskan ke lantai dengan kencang.

"Argh!"

Nicky menoleh dengan raungan itu, membuatnya harus terkena hantaman Heru. Tapi ia segera membalas dengan lebih garang karena saat ini Anthony kembali menguasai Liana. Amarah yang memuncak membuatnya mampu mengalahkan Heru hingga terkapar.

Anthony kembali menarik rambut Liana yang masih tersungkur di lantai, "jika aku tak bisa mendapatkanmu, maka tak seorangpun bisa. Kau harus mati!" serunya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun