Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wild Sakura #Part 13 ; Dimas Atau Rocky?

31 Desember 2015   12:05 Diperbarui: 9 Januari 2016   19:23 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia membantunya berdiri, sementara Ryan masih memegang kakinya tapi itu tak lama ia segera menghampiri Sonia dan Erik. Naasnya Rocky malah menghadangnya, ia melirik ke arah teman-temannya, Haris dan Indra sudsh terpental di jalan sementara Evan masih bertarung dengan teman Rocky. Lalu ikut tersungkur oleh tendangan pria itu, hal itu membuat Ryan geram tapi ia tak berusaha melawan Rocky.

Ia menunjuk Rocky lalu kembali ke motornya, ketiga temannya mengikuti. Setelah anak-anak itu kabur jauh, Rocky menghampiri Sonia, "kalian tidak apa-apa?" tanyanya. Tapi wakah Erik cukup babak belur,

"Kalian mau ke tempat kerja kan, bagaimana kalau ikut mobilku saja. Kita kan satu tujuan!" tawarnya, "terima kasih, tidak perlu!" tolak Sonia.

"Tapi Erik terluka, tidak baik jika dalam keadaan seperti itu dia mengendarai motor!"

"Aku masih kuat membawa motorku!"

"Begini, di mobilku ada kotak obat. Kamu bisa mengobati luka Erik sambil kita jalan, sementara....biar motor Erik temanku yang membawanya!"

Erik dan Sonia melirik teman Rocky yang mendekat, "ini Alan, temanku!" kata Rocky mengenalkan, Alan mengulurkan tangan. Sonia menyalaminya bergantian dengan Erik. Akhirnya ia pun setuju dengan ide itu, jika Erik mengendarai motornya dalam keadaan seperti itu, takutnya terjadi apa-apa di jalan.

Sonia mengobati luka Erik di jok belakang, sementara Alan membawa motor Erik mengikuti di belakang mobil Rocky.

"Sepertinya anak itu memang suka mencari masalah!" gerutu Erik, "kata Dimas memang seperti itu!" sahut Sonia. Rocky mengerutkan dahi mendengarnya.

"Anak tadi....kenal Dimas?" tanya Rocky tanpa menoleh ke belakang, tentu, ia bisa melihat dari spion tengah. Sonia membuang kapas ke tempat sampah kecil yang terletak di dekat kakinya.

"Ryan dan Dimas seperti musuh bebuyutan, mereka tak pernah akur!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun