"Gio, ehm....,biasanya....yang sering menang siapa?"
"Mau jujur apa bohong nih?"
"Ya jujurlah!"
"Kalau jujur, si Ryan sih yang lebih sering menang!" timpal Ian, "apa!" seru Sonia agak keras karena disana cukup ramai, melihat kecemasan gadis itu, Gio mencoba menghibur, "tenang aja, kali ini.... Dimas pasti menang kok!"
"Yakin banget!" cibir Sonia sedikit kesal mengetahui hal itu, lalu ia mendekat ke arah Gio "jam berapa sekarang?" tanyanya, "jam 9nan!" sahut Bayu di belakangnya.
Waduh, gawat. Erik pasti sudah pulang!
Setelah cukup lama menunggu akhirnya dua buah sorot lampu motor mulai terlihat, satu di depan satu di belakang. Ketiksa semakin dekat dan terlihat siapa yang mendekati garis finish, senyum Sonia mengembang. Dimaslah yang pertama menembus finish, pemuda itu menepati janjinya untuk menang meski kata teman-temannya memang cukup sulit mengalahkan Ryan di jalanan.
Teman-temannya langsung menghampiri, Ryan menggerutu di atas motornya, "aduh Yan. Gimana sih, kok bisa kalah?" seru Evan,
"Dia lagi beruntung aja!" katanya turun dari motor dan menghampiri Dimas yang sudah mendekati Sonia dan memandangnya,
"Itu mengesankan, ternyata karena seorang cewe....bisa juga kamu ngalahin aku!" mereka menoleh mendengar suara Ryan yang masih saja congkak, Ryan melirik Sonia dalam. Ada kilatan tersembunyi dalam sorot matanya, dan itu membuat Sonia sedikit khawatir.
"See you manis!" desisnya lalu menyingkir.