Sebelumnya, The Wedding #Part 14
Â
Selesai mengantar Johan Les piano mereka pergi untuk makan bersama, Sinta sengaja mengajak Liana ke sebuah restoran yang suasananya romantis untuk menyegarkan pikiran.
"Restoran ini sangat cocok untuk dinner romantis, lain kali kau harus mengajak Nicky kesini!"
Liana hanya tersenyum simpul, mengenai bujukan Sinta. Sebenarnya boleh juga, mereka tidak pernah dinner di luar selama ini, mungkin itu bisa memperbaiki hubungan mereka. Tapi.....kok rasanya aneh jika dirinya yang mengajak Nicky untuk pergi keluar, itu agresif sekali, lagipula belum tentu Nicky akan suka dengan sikapnya yang seperti itu.
Sementara Nicky sedang pesta bersama Ian di kapal, ada empat wanita bersamanya, dua bersama Ian dua lagi di sisi kanan dan kiri Nicky. Menuangkan minuman untuk Nicky, keduanya mencoba bersikap semanis mungkin. Tapi Nicky tetap saja dingin, tak menyentuh mereka meski mereka menggelayut padanya. Ia melirik Ian yang tengah asyik menggerayangi dan menghujami Frenchkiss kepada dua wanita yang bersamanya, rasanya ia tak akan bertahan lama berada di ruangan itu. Setan-setannya terlalu kuat, maka iapun bangkit dari duduknya,
"Hei Nicky, kau mau kemana?"
"Mungkin aku akan ikut menghadiri acara Andrew saja,"
"Kita masih punya pesta di sini, jangan abaikan dua bidadari itu. Kasihan mereka,"
Nicky menatap Ian sesaat, lalu berbalik, melambaikan tangannya, "untukmu saja!" katanya meninggalkan ruangan itu, "hei!" panggil Ian tetapi Nicky sudah menghilang di balik pintu, ia sedikit banyak minum membuat jalannya jadi sedikit limbung. Tapi untungnya ia masih sadar, hingga mampu bergabung di acara Andrew.
Liana keluar dari toilet wanita, is berjalan sedikit menunduk karena mengelap bajunya yang sedikit basah oleh cipratan air saat cuci tangan tadi.