"Kita lakukan, apa maksudmu?"
"Kita hanya melepas kerinduan yang sudah lama terbengkalai!" katanya duduk di sampingnya, menyandarkan dirinya di bahu Nicky, tetapi Nicky segera menyingkirkannya seraya berseru, "tidak, itu tidak mungkin!" lantangnya, Ivana terkejut dengan sshutannya.
"Ini tidak mungkin Ivana!"
"Apa yang tidak mungkin, kau bahkan merayuku. Apa kau juga tidak ingat itu?" teriak Ivana, "aku memang mabuk, tapi aku yakin tidak melakukan apapun denganmu!" sanggahnya,
"Kau mabuk berat Nicky, mana kau tahu apa saja yang kau lakukan?"
"Tidak, ini pasti perbuatanmu!"
Plakk!
Wajah Nicky terlempar ke samping seketika oleh dorongan keras telapak tangan Ivana, membungkam mulutnya seketika, Ivana menatapnya tajam dengan nafas sedikit tak teratur.
"Aku diam saja saat kau menganggapku sebagai istrimu, Nicky. Itu karena aku masih mencintaimu, tapi...aku tidak suka kau menuduhku seperti itu!" teriaknya, "apa kau tahu, hatiku sakit saat kau memanggilku dengan sebutan Liana ketika kau mencumbuku!"
Nicky memutar kepalanya ke arah Ivana, menatapnya tajam tanpa berkata apapun. Apakah semua ini benar, tidak! Ia ingin menyangkalnya, tetapi Ivana benar, dirinya sedang mabuk berat. Dan dalam keadaan marah terhadap istrinya, hal buruk bisa saja terjadi kan?
* * * * *