Lucas datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan Nadine. Ia bertemu dengan Ridwan di lobi saat Ridwan baru saja mau keluar. Keduanya diam bertatapan, berhadapan. Ridwan memang mengenalnya, meski tidak akrab. Boleh di katakan hanya sekedar tahu saja karena dulu mereka satu kampus, meski berbeda fakultas, Lucas adalah seniornya. Tetapi Ridwan tidak pernah tahu kalau Lucaslah penyebab Alisa harus mendekam di panti rehabilitasi narkoba.
"Senang bisa bertemu denganmu di sini, jadi aku tidak perlu repot mencarimu!" desis Lucas,
"Kamu mencariku?"
"Aku adalah kuasa hukum Alisa!" aku Lucas, Ridwan tercengang. "tidak perlu terlalu kaget, aku sedikit tahu tentang kalian, terutama Alisa...., tapi ku pikir...yang jauh lebih mengenal Alisa adalah kamu. Apa menurut kamu, memang Alisa yang melukai Nadine?"
"Penyidikan polisi sudah membuktikannya!"
"Dan kamu percaya itu?"
"Tentu saja!"
"He...he...he...," Lucas tertawa ringan, kecut dan getir. Lalu ia memandang dalam tepat di mata Ridwan, "sedangkal itu ternyata cintamu padanya!" cibirnya.
Ridwan melotot, ia tak mengerti apa maksud lelaki itu. Tiba-tiba datang padanya dan mengkritik tentang perasaannya terhadap Alisa, siapa dia sebenarnya, dan apa kaitannya dengan Alisa?
* * * * *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H