Â
"Tapi anda masih harus menjalani perawatan di sini!"
"Saya mohon pak, Insya Allah saya akan baik-baik saja. Saya hanya....tidak ingin berlama-lama di sini!"
Alisa hanya merasa tidak sanggup jika harus bertemu lagi dengan Ridwan, apalagi menatap matanya yang penuh dengan tuduhan. Semua orang boleh saja menuduhnya sebagai pembunuh, tetapi pria itu....ia hanya ingin Ridwan percaya padanya, bahwa bukan dirinya yang melukai Nadine!
Akhirnya karena ia bersikeras ingin kembali ke sel, maka dokterpun mengijinkannya. Sesampainya di sel ia duduk bersandar untuk beristirahat.
Ridwan menunggui Nadine di ruangannya, wanita itu masih belum menampakan gerakan apapun. Kata dokter jika dalam 48 jam dia belum sadar, maka dia aka koma.
Koma,
Dan akan sampai kapan?
"Nadine, kamu bisa mendengarku?" desis Ridwan, "kamu harus sembuh, kamu tahu....aku baru sadar....kalau aku begitu takut kehilangan kamu!" akunya,
"Aku mau kamu kembali sama aku," airmatanya menitik, "maafkan aku, karena sempat berniat meninggalkanmu!" ia diam sesaat, "aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi kamu tahu....itu sebabnya kamu harus bangun. Ini...., ini sangat sulit bagiku...." ia menyeka airmatanya, "aku juga tak bisa melihat Alisa di penjara...., tapi jika memang dia bersalah, aku tidak punya pilihan..... Meskipun....aku juga takut kehilangan dia, tapi....mungkin memang sudah seharusnya...., aku melepaskannya!"
Tetapi Nadine masih diam, tetap tak ada reaksi.