"Hpku hilang bu, mungkin ketinggal di kantor!"
"Lalu sepulang dari kantor keluyuran kemana?" tanya Dewi mengikuti putranya memasuki kamar, "ada urusan sama teman!" sahut Ridwan. Dewi memandangnya dengan curiga, "teman atau teman?"
"Kenapa ibu ikut mencurigaiku, aku bukan anak kecil Bu. Aku bisa mengatasi masalahku sendiri!"
"Apa kamu menemui Alisa?"
Pertanyaan Dewi membuatnya terdiam, "dengar Ridwan, bagaimanapun Ibu tidak mau kamu punya hubungan lagi dengan Alisa. Kamu jangan mempertaruhkan kehormatan keluarga kita demi wanita itu!"
Dewi terus saja mengoceh, Ridwan merasa omelan ibunya hanya membuatnya semakin pusing saja. Maka iapun berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri, membiarkan sang Ibu tetap mengomel di kamarnya. Tapi tak berapa lama ia sudah tak mendengar lagi suara ibunya. Mungkin sudah menyingkir dari kamarnya.
*****
Nadine terkejut ketika membuka pintu pagi itu, ia termangu memandang tunangannya di depan rumahnya.
"Nadine!" sapa Ridwan karena wanita itu tidak menjawab salamnya, Nadine terjaga dengan sentuhan tangan Ridwan di pundaknya yang lembut.
"A,!" ia sedikit gelagapan, "kenapa kamu memandangku seperti itu?" tanya Ridwan. "eh, e.....aku hanya terkejut karena kamu datang tanpa menelponku lebih dulu!"
Ridwan mencoba mengembangkan senyum, "kata ibu semalam kamu menelponku ke rumah?"