Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Price of Blood #Part 21

25 April 2015   23:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:40 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Danny melawan, salah satu lawannya itu memberitahukan yang lain kalau ada penyusup melalui HT. Sehingga membuat para penjaga di semua tempat mulai siaga dan mencari. Budi yang masih mengamati dari tempatnya bisa melihat pergerakan dari kaca-kaca jendela. Ia pun membidik beberapa orang dari tempatnya tanpa beranjak, karena sepertinya Danny akan butuh bantuan maka ia pun menghubungi Jendral Jonan yang memang sedang siaga untuk berangkat.

"Siapa kau?" tanya Jonan,
"Tidak penting siapa aku, yang jelas aku bersama BrigJend Hatta!"
"Bagaimana disana?"
"Sepertinya genting!" sahutnya seraya membidik beberapa orang, "maaf, aku sedang sibuk!" tambahnya,

Di dalam gedung itu pun terjadi baku tembak, kalau sudah begini tak ada jalan lain. Ia pun kembali ke ruangan dimana Sharon di tahan. Menembak kuncinya sehingga pintu bisa terbuka, "papa!" seru Sharon memeluknya dengan segera. Tapi ia juga sadar sekarang keadaannya cukup genting hingga iapun melepaskan pelukannya.

Danny membawa Sharon bersamanya, "dimana Sammy?" tanya Danny, "di sebuah ruangan, jika masih di sana!" sahutnya. "aku senang papa menemukan kami!"
"Tentu aku akan menemukan kalian!" sahutnya seraya berjalan dengan cepat, Sharon memegang baju papanya dari belakang seraya ikut celingukan. Ia memandang pistol di pinggang papanya, "papa!" desisnya lirih, "bolehkan aku pegang satu?"
"Pegang apa?"
"Senjatamu, ku rasa aku akan butuh. Dan papa pasti akan butuh bantuan!"

Danny menoleh ke arah putrinya, ia diam sejenak sebelum memberikan satu untuk gadis itu. "ini otomatis, jadi kau harus hati-hati!" pesannya. Sharon tersenyum girang seraya memungutnya, "jangan khawatir, aku sering main xbox!" sahutnya.
"Ini bukan game!" geram Danny. Tapi seketika ia sedikit merunduk karena ada serangan, sebelum ia membalas Sharon sudah menembak orang itu duluan, dan tepat sasaran. Danny melirik putrinya, "bidikan bagus!" pujinya.
"Aku kan putri papa!" sahut Sharon.

Mereka kembali berjalan mengendap dengan cepat, derap kangkah kaki terdengar dan keduanya sudah sangat siaga untuk melawan. Posisi mereka saling memunggungi, mata Danny berputar ke segala arah untuk antisipasi. Dengan posisi seperti itu mereka bisa melihat musuh yang datang darimana saja. Sementara Budi ikut turun, setelah ia melumpuhkan beberapa panjaga dari pintu belakang iapun memasuki tempat itu. Baku tembak pula dengan beberapa orang, sementara Ferian sedang menunggu reaksi yang terjadi dengan Sammy.

Anton mulai panik, ia pikir tempat itu tidak akan mudah di datangi penyusup. Ia mengeluarkan banyak uang untuk membuat tempat itu super ketat, tapi nyatanya sekarang malah terjadi serangan. Ternyata orang-orang yang di bayarnya di setiap jalan menuju ke lab itu hanyalah segelintir amatiran sehingga dengan mudah di kalahkan hanya oleh satu tentara. Sepertinya Danny Hatta memang bukan sembarang prajurit seperti yang ia dengar selama ini, pantas saja intelijent dunia memakainya. Ia di kawal beberapa orang dengan senjata lengkap menuju tempat penyimpanan serum itu, ia harus bisa membawa sebagian besar serum keluar dari tempat itu, di basement ada mobil supercepat yang bisa ia gunakan untuk kabur melalui akses jalan rahasia bawah tanah yang di bangunnya beberapa tahun terkahir ini. Persetan dengan Ferian dan dendam gilanya.

**********

The Danny Hatta Course Trilogi ;

# Price of Blood (the last novel)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun