Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tempat Terindah #12 ; Aku Juga Masih Mencintaimu

14 April 2015   14:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:07 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ridwan!" sapanya lembut, Pria itu menoleh ke arah suara yang cukup di kenalinya. Ia membelalakan matanya meski tidak terkejut. Cheryl berhenti di hadapannya, "kamu di sini?" tanyanya.
"Bukan urusanmu!"
"Ayolah Wan, jangan selalu acuh begitu padaku!"
"Maaf, aku buru-buru!" seru Ridwan membalikan tubuh, "bagaimana perasaanmu setelah Alisa kembali?" pertanyaan Cheryl membuat Ridwan harus berdiri terpaku.

"Kamu senang, atau.....justru mulai khawatir?" pancing Cheryl. Ridwan menoleh padanya, "jangan menatapku seperti itu, aku tahu.....kalian masih saling menyukai kan! Lalu....apakah Nadine tahu siapa Alisa bagimu?"

Pertanyaan Cheryl membuat rahang Ridwan mengeras, "ku tebak, kalian belum memberitahukan Nadine tentang hubungan kalian di masalalu bukan!" Cheryl sangat menikmati ekspresi pria di hadapannya.

"Jangan khawatir, aku bisa menjaga rahasia asalkan.....kita bisa....!" Cheryl makin mendekat, ia merangkakkan tangannya ke dasi Ridwan dan menelusurinya ke atas, mendekatkan wajahnya dan mencoba meraih pria itu. Sayangnya Ridwan malah mendorongnya menjauh.

"Jangan mengancamku!" hardik Ridwan. Cheryl menggerutu mendapat penolakan itu, "kenapa?" desis Cheryl, "kenapa kamu tidak bisa menyukaiku, wan?" tanya Cheryl. Ridwan melebarkan bola matanya.

"Dulu Alisa, sekarang Nadine.....kenapa harus mereka? Apa kamu tidak bisa melihatku? Lihatlah....bukankah aku lebih cantik dari mereka?" seru Cheryl meraba wajahnya sendiri. "aku jauh lebih sempurna, tapi kenapa kamu tidak bisa memilihku?" teriaknya.

"Kenapa kamu tanyakan padaku, tanyakan saja pada dirimu sendiri! Cinta itu tidak bisa di paksakan!"
"Tidak bisa kamu bilang....., aku terpaksa menerima cinta dari pria yang tidak aku cintai, aku bisa lakukan itu?"
"Tapi aku tidak!" potong Ridwan.

Cheryl mencoba mengatur nafasnya, "apa kamu tahu....?" sebutir airmata menggelinding dari pelupuknya, "sampai detik ini....aku juga masih mencintaimu, aku masih mencintaimu seperti dulu. Cintaku bahkan lebih besar dari cinta Alisa tapi kenapa kamu tidak bisa melihat itu?" tangisnya.

"Cukup Cheryl, kamu tahu aku tidak mungkin bisa mencintaimu lalu kamu mau apalagi, seharusnya kamu bisa membuang perasaanmu jauh-jauh!"

Cheryl menggeleng, "tidak, kali ini aku tidak akan membiarkannya. Aku akan buktikan kalau ...aku...bisa lebih baik dari mereka. Aku harus mendapatkanmu!"
"Kamu gila Cheryl!"
"Aku gila karena kamu!" serunya melangkah ke arah Ridwan, melingkarkan kedua lengannya ke leher pria itu dan hendak menciumnya. Tapi Ridwan menghindar dan mendorongnya menjauh hingga tubuh Cheryl memantul ke badan mobil di belakangnya. "kamu sudah tidak waras, seharusnya kamu masuk rumah sakit jiwa!" seru Ridwan membalikan tubuhnya dan berjalan cepat ke mobilnya.

Cheryl terpaku menatapnya, menangis. Lalu ia membanting tasnya ke lantai dengan kesal seraya berteriak. Ia menyandarkan diri di mobil itu dengan isak tangis, tapi tak berlangsung lama ia segera menyeka airmatanya sendiri. Menggerutu, "aku...tidak akan membiarkannya. Akan ku hancurkan siapapun yang berusaha memilikimu, baik Alisa...ataupun Nadine!" geramnya lirih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun