Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Price of Honor ( Part 4 )

22 Juli 2014   16:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:35 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


" Aman Kolonel!" jawab Salah satunya. Danny kembali ke dalam, setelah memastikan semua aman. Ia menghampiri Ibu Menteri.

" Anda baik-baik saja Ibu Menteri?" tanyanya. Marta hanya mengangguk. Danny menengok ke Mr. Noah.

" Are you Alright Sir?"

" Yes, I'm fine!"

" Mungkin lebih baik kita kembali sekarang!" sarannya.


Semua menggiring Ibu Menteri keluar restoran untuk kembali ke gedung Kementerian Luar Negeri. Saat hendak masuk mobil tanpa ada suara menggelegar peluru yang di lepaskan, sang Duta Besar As Mr. Noah Mitchel terkapar di dekat mobil, membuat semuanya terkejut. Memandang mayatnya dengan heran, darah mengalir dari kepalanya. Lagi-lagi sang penembak jitu misterius itu mengincar kepala para korbannya dengan sempurna. Danny memriksa mayat pria itu. Lalu ia kembali melihat ke atas, mungkin saja bajingan itu ada di salah satu atap, atau di salah satu kamar hotel yang menjulang tinggi. Danny hendak mengejar tapi Letnan Arman menghentikan langkahnya.


" Kolonel, biar saya memeriksa. Anda mengawal Ibu Menteri saja kembali ke Departemen!" katanya menawarkan diri.

Apa yang di katakan Arman benar, jika ia yang memeriksa siapa tahu saja, nanti ada yang menyerang lagi di tengah jalan. Mereka bertukar kunci mobil, memang tadi Arman yang menyetir mobil dinas yang di naiki Marta dan Alicya. Arman pergi memeriksa sekitar tempat itu, siapa tahu ada petunjuk. Danny membawa Ibu Menteri kembali ke Gedung Kementrian Luar Negeri.


Kali ini harapan Alicya terwujud, ia semobil dengan Danny Hatta. Sepanjang perjalanan ia mencoba terus memandang pria itu dari kaca . Sayang dia sudah beristri, kalau tidak...hm... Boleh juga! Alicya memang suka berpetualang cinta tapi sampai sekarang ia belum bisa melabuhkan hatinya pada seseorang yang benar-benar bisa memikat hatinya. Giliran ada, sudah berkeluarga.


Danny juga melirik ke kaca kecil yang tergatung di dekat kepalanya, ia menemukan mata Alicya ke arahnya. Wanita itu! Tidakkah ada pemandangan lain yang bisa nikmati apa! Danny hanya menghela nafas saja.


*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun