Danny berkata kepada Letnan Arman, salah satu anak buahnya.
" Lindungi Ibu Menteri!" katanya lalu mengejar wanita itu yang sudah masuk ke pintu dapur, sementara seorang pria lagi yang masih di dalam ruangan biar menjadi urusan mereka. Wanita itu kehabisan peluru dan membuang senjatanya. Ia terus berlari masuk dan mencari pintu keluar lain dari belakang dapur. Danny masih mengejarnya. Menyingkirkan para koki yang kadang menghalangi. Wanita itu berhasil menemukan jalan keluar dan berlari, ia berhenti di tikungan untuk sembunyi sambil menunggu pengejarnya sampai. Ia mencabut pisau yang cukup panjang dari pinggangnya.
Danny berlari ke sana dan tiba-tiba ada sebuah tangan putih nan mulus dengan pisau di genggamannya, mencoba menyerangnya. Beruntung tidak menusuknya, ia menghindar. Wanita itu menyerangnya lagi, mereka bertarung. Shit!
Dia cukup gesit, siapa wanita jalang ini? Siapa yang mengirimnya untuk membunuh Ibu Menteri. Dia cantik, sayang jadi pembunuh bayaran.
Sekali lagi Danny menghindari pisau tajam dan runjing yang hampir menusuk perutnya, ia mencengkeram lengan indah itu dan menghantam wajah cantiknya. Biarkan saja, meski cantik dia penjahat. Melintir tangannya hingga pisau itu jatuh. Danny menghantamnya lagi beberapa kali di perut, tapi wanita itu juga menendangnya. Meski agak sulit di tangkap karena dia jago bela diri tapi akhirnya Danny berhasil membekuknya. Mengunci kedua tangannya di belakang.
" Siapa bajingan yang mengirimmu?" tanyanya,
Tapi wanita itu tak menjawab.
" Tak peduli kau wanita atau bukan, aku akan membuatmu buka mulut dengan caraku nanti!" ancamnya, Danny hendak membawanya masuk kembali, tapi wanita itu menginjak kakinya dengan kencang, membuatnya menjerit.
" Auh!"
Wanita itu menendang kakinya , Danny terpaksa melepaskan tangannya, wanita itu memukulnya beberapa kali lalu kabur menjauh. Danny berusaha mengejarnya tapi tiba-tiba saja wanita itu terkapar di atas jalan, Danny menghentikan langkahnya karena terkejut, lalu ia pun menghampirinya. Darah terlihat keluar dari kepalanya, membasahi jalanan. Ada seseorang yang menembaknya mati, Danny melihat ke atas gedung, mengamati beberapa di antaranya. Sepertinya the Hitman yang baru saja menembak wanita itu sudah pergi, nampaknya dia seorang profesional sniper. Danny berbicara melalui earphone nya kepada para pengawal yang di dalam.
" Bagaimana di dalam?"