Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sebuah Cinta yang Terlarang #20 ; Sikap Jesie yang Berubah (2)

10 Oktober 2014   21:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:34 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Axel mengernyit,
"Jesie sayang....., gue tuh cinta banget sama loe. Jadi nggak mungkin gue ngusir loe dari hidup gue. Loe kan bintang di hidup gue, kalau loe pergi....., ntar langit gue jadi gelap lagi dong!"

Jesie tersipu mendengar jawaban Axel, pemuda ini memang romantis. Salah satunya yang membuat Jesie tak mampu jauh darinya. Jesie maraba wajah Axel, pelan dan hangat. Axel memejamkan mata oleh belaian kekasihnya, sebutir airmata menetes dari pelupuk mata Jesie.


Wahai waktu, berhentilah berputar. Aku mohon, aku ingin terus seperti ini. Dimana hanya ada kami berdua, tanpa rasa takut, tanpa resah. Tanpa ada yang mengganggu, karena aku sungguh takut dengan datangnya hari esok!

Jesie merobohkan kepalanya di dada Axel, menangis terisak membuat Axel menjadi bingung, ia membuka matanya, mengangkat tangannya ke rambut Jesie dan mengusapnya pelan. Ada apa gerangan?

*****

Siska turun dari mobil dan melihat ban mobilnya yang ternyata kempes berat. Sepertinya tak hanya bocor, dan harus di tambal atau bahkan ganti ban dalam. Ia celingukan, tak jauh darinya ada sebuah bengkel yang cukup besar. Dulu bengkel Joni memang hanya untuk motor tapi setelah bekerja sama dengan Rendi, kini juga bisa menyervice mobil. Karyawannya pun bertambah banyak, dan di sebelahnya juga ada gerai kopi dengan suasana yang cukup nyaman.

Siska melangkah ke sana dan menyapa seorang montir yang sedang memperbaiki sebuah mobil.

"Maaf, bisa tolong saya!" katanya lembut,
Montir itu menegakkan badannya dan menoleh sambil membalas,
"Ada yang bisa kami bantu Ibu?"
"Ban mobilku kempes di sana!" tunjuknya pada mobilnya. "bisa tolong di perbaiki?" pintanya.

"Oh, sebentar ya. Soalnya saya sedang mengurus ini!" jawabnya, ia celingukan mencari temannya yang free, tapi rupanya semuanya sibuk. Lalu ia menghampiri Joni yang duduk di meja kasir bersama salah seorang karyawannya yang memang memegang kasir. Mata Siska menuju ke sana dan ia terlihat melotot terkejut melihat siapa yabg di lihatnya. Ekspresinya menggambarkan seolah ia tak percaya dengan yang di lihatnya.

Joni nampak berbicara dengan montirnya lalu menoleh ke arah yang di tunjuk montirnya itu. Dan dia pun menampakan ekspresi yang sama dengan Siska. Keduanya terpaku, saling memandang. Sebutir airmata keluar dari pelupuk mata wanita itu.

**********

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun