Jesie masih diam.
"Dia Ibu kandungmu!" sekali lagi Joni memperjelas kalimatnya.
Jesie membulatkan bola matanya sampai mau loncat, kalimat ayahnya barusan seperti bom yang baru saja di jatuhkan tepat di jantungnya. Ada rasa tak percaya yang ia rasakan, ia memasang senyum kecil.
"Ayah jangan bercanda, ini tidak lucu!"
"Ayah tidak bercanda. Dia memang ibumu, Ibu kandungmu!" tegas Joni.
Jesie mundur selangkah. Ia memandang ayahnya dengan tatapan yang membuat ayahnya tak tega telah mengatakan hal itu, lalu pandangannya berputar ke arah wanita itu. Perlahan kepalanya ia gelengkan.
"Nggak mungkin, ayah bohong!" katanya dengan gemetar, airmata mulai jatuh dari pipinya. "ayah pasti bohong......, kalian sengaja mengatakan itu biar Jesie nggak pacaran lagi sama Axel kan!" serunya.
"Jesie ayahmu tidak bohong. Aku memang ibu kandungmu!" seru Siska dengan airmata.
Sekali lagi Jesie menggeleng sambil menyangkal,
"Nggak! Nggak mungkin. Kalian bohong......," tangisnya.
"Itu kenyataannya sayang!" sekali lagi Joni meyakinkan putrinya yang masih tak bisa menerima hal itu.
"Jesie.....!" desis Siska seraya melangkah maju.
"Kalian bohong......, kalian bohong!" teriaknya lalu berlari keluar. Siska hendak mengejar tapi Joni menghentikannya.
"Jangan di kejar, Jesie butuh waktu untuk menerima semuanya!"
Siska terdiam, ia ingat sorot mata Jesie padanya ketika tahu bahwa dirinya adalah ibunya. Tatapan yang sama sekali tak menyimpan kerinduan, tatapan yang ingin menyangkal semua kenyataan ini. Tapi Siska mengerti jika Jesie menatapnya seperti itu, ia meninggalkan anak itu ketika anak itu masih membutuhkan kasih sayangnya, membutuhkan pelukannya. Dan sekarang dirinya muncul tiba-tiba dan mengacaukan semuanya.
*****
Jesie berlari kencang dengan airmata yang berjatuhan kemana-mana. Sementara Axel sedang mengendarai motornya dengan kencang menuju ke rumahnya.
Jesie berlari ke telaga, tempat favoritnya. Tempat ia biasa melepaskan segala kegundahannya. Ia berhenti di pinggir telaga dan langsung terduduk di sana sambil terisak. Tangannya meremas rerumputan. Jika Siska adalah ibu kandungnya itu artinya Axel adalah Omnya. Dan dia pacaran dengan Omnya sendiri. Ayahnya tahu itu tapi tak memberitahukannya selama ini, jadi itukah alasan ayahnya melarang dirinya berhubungan dengan Axel? Karena mereka....., mereka tidak boleh saling jatuh cinta.
Axel sampai di halaman rumah Jesie, ia berjalan ke teras dan langkahnya terhenti dengan seseorang yang melangkah keluar dari pintu masuk.