Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kau dan Kenanganmu #Bab 6

18 Desember 2014   20:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:02 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arjuna mendesah panjang,
"Sudah ku bilang jangan panggil Pak di luar kantor, kita sedang liburan kan?"
"Saya tidak akan memanggil anda Pak, jika itu berlaku untuk yang lain juga!" jawab Airin memberi syarat.
"Tak masalah, mereka sudah mulai akrab denganku di luar kantor. Cuma kau saja yang masih bicara formal!"
"Oh..., begitu kah. Aku tidak tahu!"
"Begitu lebih enak. Bagaimana kalau kita jalan berdua,"

Airin memandangnya.

"Maksudku...., kita jalan sambil mencari mereka sekaligus mencari makan siang!"

Airin mengangguk.
Mereka akhirnya berjalan berdampingan, masih diam untuk beberapa saat.
"Apa kau sudah lapat?" tanya Juna.
"Aku tak terlalu lapar, tadi sarapannya sedikit kesiangan soalnya!"

Airin meliriknya, ia melihat ada kamera yang tergantung di leher pria itu.
"Apa kau suka fotografi?" tanya Airin, mulai kepo dia rupanya.
"Ya, itu memberi kepuasan tersendiri!"

Satu hal lagi kesamaan Arjuna dengan Randi. Sama-sama menyukai fotografi, dan juga jawaban yang sama. Seperti ada sesuatu yang mendesir di jiwa Airin, suatu rasa yang lama hilang dari hidupnya. Tapi kenapa semua yang ada pada diri Arjuna selalu mengingatkannya pada Randi? Apakah mereka saudara, atau mungkin teman? Padahal ia justru berharap, jika suatu saat muncul orang lain yang mampu menggetarkan hatinya kembali, orang itu adalah orang yang berbeda. Orang yang tidak akan mendekatkannya pada masalalunya.

"Lalu...., kenapa tak jadi fotografer saja?"
Ada tawa ringan yang merdu yang keluar dari mulut pria itu ketika menjawab pertanyaannya, "karena mungkin takdir berkata lain. Terkadang...., apa yang kita jalani tak seperti yang kita inginkan. Dan itu sering terjadi,"

Mereka berjalan di bibir pantai, sesekali air laut akan membasahi kaki mereka. Arjuna mulai mengangkat kameranya dan mengarahkannya ke laut, menangkap beberapa gambar. Ada sekumpulan burung yang sepertinya juga menarik perhatiannya. Ia mulai merjalan lebih cepat mendahului Airin, perlahan membalik tubuhnya dan berjalan mundur sambil mengambil beberapa gambar.

"Kau sendiri, kegiatan apa yang paling kau sukai?"
"Ehm...., sebenarnya aku suka menulis novel. Tapi karena sibuk bekerja, paling hanya sesekali membuat puisi di note pribadi."
"Ada website pribadi?"
"Aku tak membuat satupun, hanya untuk koleksi sendiri!"

Diam-diam Arjuna mengambil gambar gadis itu beberapa kali, awalnya Airin tak menyadari tapi akhirnya ia curiga juga karena kamera pria itu mengarah padanya.

"Bisakah kau minta ijin dulu kalau mau mengambil gambar seseorang?" tanyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun