"Kami melihat ada garis polisi di jalan, apa yang terjadi?" tanya Sharon.
"Itu...., tadi....ada beberapa orang yang membuat kerusuhan!" jawabnya.
"Ada tiga mayat di sana, siapa yang membunuh mereka?" tanya Sammy. Karen terdiam, ia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya, "kalian bisa melihatnya di berita tv nanti!" jawabnya.
Sharon menaruh tasnya dan duduk di ruang tamu, Sammy melempar tasnya dan berjalan ke dapur untuk mengambil menuman segar. Karen mengikutinya, ia menarik lengan putranya yang sedang menuang jus orange ke dua gelas, "Sammy, kenapa kau membawanya ke sini?"
"Memangnya salah, dia mau bermain di sini. Katanya....dia ingin bertemu denganmu!"
"Apa?"
Sammy menaruh kembali jar berisi jus ke dalam kulkas lalu memungut dua gelas orange jus itu ke ruang tamu menyodorkannya segelas untuk Sharon seraya meminum miliknya sendiri.
"Thanks!" seru Sharon menerima gelasnya dan meminumnya lalu menaruhnya di meja. Karen menghampiri mereka dan duduk di depan Sharon.
"Kalian naik apa ke sini?" tanyanya.
"Taksi!" jawab Sharon menatapnya, lama mereka diam saling memandang. Sammy hanya memperhatikan keduanya, Karen merasa sedang berhadapan dengan Sarah. Jujur, ia tak mengenal Sarah dengan baik. Ia bahkan tak pernah bertatap muka secara langsung seperti itu, tapi memandang Sharon membuatnya seperti sedang bertatapan dengan Sarah.
"Kau....cukup mirip dengan mamamu!" desis Karen, "apa tante mengenalnya dengan baik?" tanya Sharon. Karen menggeleng pelan, "aku bahkan tak pernah bertemu dengannya sedekat ini!" jawabnya.
"She's knew everything!" seru Sammy, Karen langsung menoleh putranya. "Sharon mencari tahu sendiri sejak bertemu denganmu kemarin!" tambahnya, Karen kembali memandang gadis di depannya. Tatapan Sharon semakin dalam padanya.
**********
The Danny Hatta Course Trilogi ;
# Price of Justice
# Price of Honor
# Price of Blood
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H