"Ide yang bagus! Sebenarnya aku berpikir untuk..."
Aku merendahkan suaraku dan kedua hyong itu mendekat padaku untuk mendengar apa yang kubisikkan.
"KAU MAU MELAMARNYA?" jerit Joonki hyong.
"SIAPA MAU MELAMAR SIAPA?"
Orang terakhir yang kuharapkan tau tentang rencanaku adalah Chungdae hyong, tapi karena Joonki hyong tadi berteriak, dia jadi mendatangiku. Memang belum genap dua bulan hubunganku dengan Choeun noona, tapi aku tidak merasa ragu untuk melangkah lebih jauh dengannya. Tapi masalahnya, aku masih merasa sedikit canggung dengan Chungdae hyong, meski kami berdua sudah mengobrol secara pria beberapa saat yang lalu. Chungdae hyong duduk di antara aku dan Hyeil hyong, memaksakan badannya muat di antara kami.
"Kau mau melamar Choeun noona?" tanya Chungdae hyong untuk memastikan pendengarannya.
"Yah... aku..."
"Jangan merasa tidak enakan begitu, Donghyun. Aku sudah tidak apa-apa kok. Bahkan kalau kau punya rencana, aku mau membantumu."
"Tapi yah... aku hanya bilang saja. Aku belum punya rencana untuk kejutannya sih..."
"Ketika Donghyun yang lebih muda dariku sudah kepikiran untuk melamar pacarnya, disini aku masih jomblo..."
Never felt this way before