"Lho, setauku dulu dia tidak pernah terlambat kan?"
"Makanya itu, kubilang, tingkahnya agak aneh."
"Noona, aku tau!" seru Donghyun sambil mengelus bulu Minki, "bagaimana kalau... kita ikuti saja dia?"
"Jadi penguntit, maksudmu?"
"Ya. Ayo kita lakukan itu."
Ide Donghyun cukup seru, jadi aku setuju melakukannya. Jam sepuluh malam akhirnya kafe kami ditutup. Bojin terlihat cepat sekali bersiap-siap untuk pulang.
"Noona maaf, aku izin pulang duluan ya."
"Ah, oh ya tak apa Bojin. Kau tampaknya sibuk ya?"
"Ya... begitulah, noona. Maaf ya. Aku janji akan tinggal lebih lama hari Minggu nanti."
"Ya, tidak apa-apa kok."
"Sampai besok."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!