"DONGSUN HYONG! APA YANG KAU LAKUKAN?"
Donghyun tidak berusaha menahan teriakannya sama sekali, dan dia menunjuk Dongsun secara terang-terangan. Aku baru sadar kalau Dongsun hanya memakai celana training-nya dan dia tidak memakai kaos. Ditambah lagi aku yang sekarang memakai kaos Dongsun... Ini akan menimbulkan kesalahpahaman...
"AKU BISA JELASKAN!"
"TIDAK PERLU JELASKAN APA-APA!"
"Kenapa kalian ramai sekali di jam segini?"
Andaikan ada sesuatu yang bisa membuat keadaan lebih runyam lagi, adalah kehadiran mendadak eomonim dan abonim dari balik tubuh Choeun. Kami berempat tampak terkejut: aku mencengkeram gelas dengan sangat erat; Dongsun merentangkan tangan kirinya dengan pose "tidak" yang mengarah ke Donghyun; Donghyun menunjuk Dongsun dengan jarinya; Choeun menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Yang baru saja mengajukan pertanyaan adalah abonim, dan ekspresi eomonim sangat mirip dengan Choeun saat menatap kami.
"Woof..."
Keadaan canggung kami diakhiri dengan gonggongan lemah Minki.
Aktivitas di apartemen keluarga Min dimulai sangat pagi. Sekitar jam empat pagi, kami berenam sudah duduk di sekitar meja makan, tapi karena meja makannya hanya muat untuk lima orang, Donghyun akhirnya duduk di lantai, dan Choeun menemaninya, mereka berdua duduk di dekat keranjang kecil yang dilapisi kain berbulu hangat, ada Minki disana.Â
Aku dan Dongsun duduk bersebelahan dengan wajah ngantuk, abonim dan eomonim yang duduk di seberang kami tampak lelah, tapi mereka tampak agak lebih segar setelah meminum teh yang diseduh Choeun.Â
Aku juga sudah berganti pakaian ke baju yang dipinjamkan eomonim, yang ukurannya sudah lebih pas untukku. Agak ketat sih, tapi lebih baik daripada memakai kaos Dongsun.