Chungdae menghela nafas panjang.
"Kau segitu berniatnya mengejarku bahkan belum sempat mengganti sandal rumahmu ya."
Aku menatap sandalnya dan membuatnya menatap sandalnya juga. Lalu dia mendengus.
"Ah, eomma akan menyuruhku mencucinya."
Kami berpandangan dan tertawa kecil. Hatiku terasa hangat. Sudah lama aku tak mendengar tawanya... dan rupanya aku merindukan suara tawanya dan wajahnya saat tertawa.
"Noona, aku benar-benar merasa bahagia mendengar tentangmu dan Donghyun. Aku bohong kalau aku tidak merasa sedih pada awalnya, tapi... kurasa perasaan bahagiaku mengalahkan keegoisanku," ujarnya panjang saat kami kembali saling menatap, "noona, berbahagialah selalu."
"Chungdae... terima kasih. Aku berharap pertemuan kita selanjutnya tidak akan canggung lagi."
"Ya, maafkan aku dan Youngkyong yang membuat rombongan kita tak bisa mengadakan pesta Natal dan Tahun Baru kemarin..."
"Tapi Donghyun juga sibuk sih kemarin... jadi kami memutuskan tidak mengadakan pesta apapun."
"Kapan lagi ya kita bisa berpesta?"
"Kapan saja kalian bisa. Kami akan menyesuaikan jadwal dengan dua artis kita."