Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [44]

25 Juni 2021   16:42 Diperbarui: 25 Juni 2021   16:52 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

  • Kim Minseung -- Boom Boom Boom
  • SEVENTEEN -- Campfire
  • GOT7 -- Confession Song
  • K.Will -- Day 1
  • SF9 -- Different
  • Chen & Punch - Everytime
  • Sondia -- First Love
  • Yook Sungjae -- From Winter
  • Plastic -- Gangnam Exit 4
  • THE BOYZ -- Good Bye

SPECIAL APPEARANCE:

Eun Sangyoo: G-IDLE Miyeon

Taxi driver: Kim Kwanggyu

BAEK CHOEUN'S POV

Hari ini aku bermain di Lotte World dengan sangat puas, murni hanya dengan karyawan dari Million Stars. Sebenarnya aku mengajak yang lain untuk ikut juga (Eunyul eonni, tapi dia bilang dia ada kencan dengan Dongsun; Hyeil, tapi dia ada acara keluarga dengan Chinye; aku tidak mengajak Donghyun karena dia sibuk di penampungan) tapi tak ada yang bisa. Tapi tak apa, aku toh tetap menikmati bermain disini, sampai tak terasa kami bermain sampai malam, tepatnya kami selesai makan malam jam delapan malam.

"Sajangnim, terima kasih atas traktirannya hari ini," ujar Bojin dengan nada resmi sambil mengangkat gelas berisi soda tinggi-tinggi.

"Aku yang berterima kasih atas kerja keras kalian. Semoga kita bisa membuat Million Stars berkembang pesat dan akhirnya kita akan membuka cabang!"

"Satu cabang, dua cabang, dan banyak cabang lagi!" seru Sangyoo-ssi disambut teriakan ramai dari meja kami.

"Ya, Million Stars for All!"

Kami meminum habis soda di dalam gelas kami. Perutku kenyang, hatiku senang, rasanya sudah lama sekali aku tidak merasakan ini. Dan kuharap perasaan bahagia ini bisa berlangsung tidak hanya malam ini, tapi lebih lama lagi. Aku sudah berusaha mencari kegiatan lain seperti membantu Donghyun di penampungan (yang memang bisa mengalihkan pikiranku) dan hari ini juga sebagian dari usahaku untuk membuat hatiku bahagia. Aku tidak boleh lagi memikirkan... dia. Karena kami sudah punya jalan yang berbeda sekarang.

"Oh, apa itu?"

"Ah, lucu sekali!"

Aku menoleh ke pintu depan restoran dan melihat dua orang berpakaian hewan berdiri di luar. Satu orang memakai kostum kucing putih, kepalanya besar sekali, tapi yang berpakaian panda lebih besar lagi kepalanya. Kadang aku berpikir, apa orang-orang di dalam kostum itu baik-baik saja, maksudku, pasti susah kan melihat dan berjalan dalam kostum itu? Dan seperti yang kuduga, si panda menabrak pintu dan limbung ke belakang karena kepalanya yang besar (banyak orang tertawa melihatnya), tapi si kucing menahan badannya sehingga si panda tidak terjatuh. Akhirnya si kucing mendorong pintu terbuka dan si panda (yang sepertinya jadi linglung) berjalan sempoyongan masuk ke restoran.

"Apa sih ini?" tanya Bojin yang duduk di sebelahku, mulai tertawa.

Aku ikut tertawa bersama Bojin saat si kucing bergabung dengan si panda, lalu keduanya melihat kesana kemari. Lalu mendadak, si kucing menunjukku... bukan, aku berharap bukan menunjukku, tapi menunjuk seseorang di meja kami... kukira dia menunjuk Bojin.

"Kau kenal mereka?"

"Tidak. Apa mereka menunjukku? Kurasa mereka menunjuk noona!" tebak Bojin.

"Aku? Tapi kenapa aku?"

Ternyata dugaan Bojin benar, si panda dan kucing mendatangiku dan meraih masing-masing lenganku membawaku berdiri.

"Apa ini?" tanyaku bingung, tapi aku tertawa bersama yang lainnya.

Si kucing menunjuk pintu keluar dan sepertinya tidak berniat melepas lenganku.

"Kurasa mereka tidak berbahaya, ikutlah mereka noona. Biar aku urus yang disini."

"Baiklah Bojin. Kuharap mereka tidak menculikku."

Semua mata mengarah ke kami ketika kami bertiga berjalan limbung keluar restoran (terjadi hiruk pikuk lagi ketika kami bertiga berusaha keluar dari pintu bersamaan) dan masih banyak yang memperhatikan kami ketika kami ada di tepi jalan.

"Siapa kalian?"

Tapi mereka tidak menjawabku, lalu si panda masuk ke sebuah taksi yang menunggu di depan restoran, dan menarikku masuk, si kucing juga mendorongku masuk. Rasanya aku bisa gila duduk bertiga dengan mereka di kursi belakang yang sekarang terasa sesak. Tampaknya taksi ini sudah tau akan ke arah mana karena mereka masih tidak mengatakan apa-apa. Supir taksi setengah baya tertawa melihat kebingungan di wajahku.

"Tenang nona, mereka orang baik-baik. Tadi ketika aku mengantar mereka kesini, mereka belum memakai kepala mereka."

"Tapi... aku tetap tidak tau siapa mereka."

"Teman nona, jangan khawatir."

Teman? Teman yang mana? Aku menoleh ke si panda yang ternyata tampak terkejut aku menoleh tiba-tiba ke arahnya. Lalu mendadak, aku menggelitiki sisi tubuh si panda. Aku mendengar tawa, tapi sebelum aku bisa mengenali suara siapa itu, si kucing menangkapi tanganku.

"YAH! SIAPA KALIAN! LEPASKAN AKUUUU YAAAH!"

Aku setengah bergelut dengan keduanya, tapi aku kagum dengan mereka berdua yang bertahan tidak mengeluarkan suara (tapi si ahjussi supir taksi meneriaki kami sambil tertawa) dan akhirnya mobil berhenti di... depan Million Stars. Mendadak aku tak lagi menggelitiki mereka, dan si kucing sudah menarikku keluar. Ketika aku sudah berdiri dengan mantap, aku baru sadar ada dua "hewan" lagi menungguiku di depan caf: seekor koala dan babi.

"Apa ada pesta kostum disini? Siapa kalian?"

Sepertinya si panda memberi kode pada dua temannya, jadi sekarang mereka berempat memegangiku dengan sangat ketat, seolah takut aku memberontak dan berusaha "menelanjangi" mereka lagi. Dengan kekuatan empat orang (berani jamin mereka semua PRIA), aku tak bisa menolak lagi kemanapun mereka akan membawaku pergi. Mereka membawaku ke lantai dua, dan mendadak aku terpana pada suasana di lantai dua caf-ku. Tadinya aku hanya meletakkan pohon natal kecil di pojokan ruangan, tapi sekarang ada pohon natal raksasa di tengah ruangan, pohonnya dihiasi oleh lampu berwarna-warni dan slinger berwarna putih dan perak, ada banyak bungkusan kado di bawah pohon besar itu.

"AKH!"

Aku dikagetkan dengan suara dari party popper yang diledakkan oleh dua ekor kelinci berwarna pink. Aku tak punya tenaga meneriaki mereka karena sibuk menghindari kertas dan pita yang berjatuhan, dan mendadak aku nyaris jatuh karena aku menabrak sesuatu. Tapi sesuatu itu menangkap tanganku sebelum aku jatuh. Dan sesuatu itu tangannya berbulu keemasan. 

Aku mendongak dan merasa lemas: satu hewan lucu lagi muncul di hadapanku, anjing golden retriever. Dan aku menyadari di tangannya yang satunya, dia memegang buket bunga yang besar sekali, dan ada banyak bunga hydrangea yang berwarna-warni (merah, pink, biru, ungu) dibungkus dengan plastic dan diikat dengan pita berwarna pink. Sebelum aku sempat mengatakan apapun, ada yang menyalakan audio di caf, lagu GOT7 -- Confession Song.

Hundreds of confessions without success
should I just go back

I feel so unconfident should I just go back

I say I'll confess for sure
in the end

But it's pointless with no actions in the end

Can't keep my head up in front of you

I'm in love with you, why are these words so hard

I keep hesitating to say over and over again

Why is it so hard just to write a simple letter

I keep writing and tearing it over and over again

You may not feel the same way as I do

I may never see you again

That's what I'm afraid of

Don't have the courage to tell you

With this song let me

Open my heart to you

(GOT7 -- Confession Song)

Dan sekarang aku kehilangan kata-kataku, dan aku menjadi sedikit khawatir. Apakah ini... "Hewan-hewan" tadi sudah mengelilingi aku dan si anjing, mereka melompat dan bertepuk tangan meriah. Si anjing mendadak berlutut di hadapanku dan menyodorkan buket raksasa itu kepadaku. Aku mengambil buket itu, tapi aku masih sangat kebingungan. Apakah dugaanku benar? Ataukah aku hanya berpikir terlalu banyak?

" .   . (Noona is so precious, let me protect you from now on)"

Aku mengenali suara itu. Dan dia melepas kepala anjingnya. Min Donghyun masih berlutut di hadapanku dan tersenyum lebar. Perlu waktu lama bagiku untuk memutuskan apa yang harus kulakukan.

"Berdirilah, kau membuatku merasa malu."

"Itukah jawabanmu untuk kalimat yang kupilih dengan susah payah, noona?" protes Donghyun, dia cemberut, lucu sekali.

"Jadi apa yang harus kulakukan? Kau bahkan tidak bertanya padaku di kalimat itu. Jadi wajar kan aku tidak memberimu jawaban?"

"Uh... kalau begitu lebih baik kuganti..."

"Kau tau aku pasti akan memberimu reaksi positif untuk apapun yang kau katakan."

I love you, baby I,
I love you ( )

I love you (for a very long time)
I love you, baby I,
I love you (I do)

All day long I wait for your reply

I keep writing and erasing to make sure

There's no mistake in my words

I accidentally say things that I don't mean

The dramatic lines

That I practiced in front of the mirror

Are all forgotten when I stand

In front of you, flustering me
yeah

My hands hesitate in front of yours

My heartbeat sound getting louder

You might hear it

You may not feel the same way as I do

I may never see you again, that's what I'm afraid of

Don't have the courage to tell you

With this song let me open my heart for you

(GOT7 -- Confession Song)

"Jadi maksud noona..." ucap Donghyun terdengar bingung.

"Kau benar-benar harus melindungiku mulai dari sekarang ya."

"OOOOOOOOOO!!!"

 Akhirnya aku mengenali si panda: itu Joonki! Ketika Donghyun berdiri, aku menyodorkan buket bungaku padanya dan menyerang Joonki. Aku menerjangnya dan membuatnya terjatuh.

"NOONA! AMPUN! AMPUNI AKU!"

Suasana sangat hiruk pikuk ketika aku berhasil membuka kepala si panda, dan benar Joonki di dalamnya, lalu aku mengenali yang lainnya juga: si kucing adalah Dongsun, si koala adalah Hyeil dan yang tadi kukira pria, si babi, adalah Yeowoo; si kembar kelinci adalah Chinye dan Eunyul eonni. Dongsun terjatuh karena telat menghindari kepala panda yang menggelinding, dan ketika dia jatuh, dia menabrak Yeowoo di depannya, Yeowoo juga terjatuh sambil menarik tangan Chinye, ketiganya jatuh dengan suara keras disertai teriakan. Eunyul eonni berusaha menolong mereka bertiga, tapi kakinya malah tersangkut kaki Hyeil yang terjulur saat dia berusaha melerai aku dan Joonki, dan akhirnya dia juga jatuh. Donghyun, terakhir kali kulihat, mengambil ponselnya dan mengabadikan kekacauan ini.

"DONGHYUN, KAU SEHARUSNYA MENOLONG KAMI!" seruku resah.

"Tidak, noona, ini lucu sekali. Teruskan."

Dan sepertinya malam itu adalah pertanda betapa ramainya kelak hubungan kami berdua. Malam ini hanyalah permulaan.

I love you, baby I,
I love you ( )

I love you (for a very long time)
I love you, baby I,
I love you (I do)

DRUM

My heart beats like a drum

My arms just wait for the day to hug you tight

My calendar just waits for the day marked red

My confession just wait for my courage

Though I'm still a timid fool

I hope this song I wrote for countless nights

Deliver my sincerity

Take one side of the earphone in your hand
?

Shall we?

I love you, baby I,
I love you ( )

I love you (for a very long time)
I love you, baby I,
I love you (I do, I do)

(GOT7 -- Confession Song)

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun