Aku masih tidak percaya aku benar-benar bertemu dengan Donghyun. Dia menggandengku naik ke dalam bus, dan aku hanya mengikutinya dengan pasrah dan masih setengah termenung. Aku duduk di dekat jendela dan dia duduk di sampingku. Dia membersihkan butiran salju di kepala dan pundakku, lalu dengan berisik melepas jaketnya dan disampirkannya di punggungku.
"Noona... kenapa kau masih seperti ini? Kenapa kau tidak menyayangi dirimu sendiri? Kau bisa sakit kalau seperti ini terus. Noona masih belum makan dengan teratur kan?"
"Donghyun... ini benar kau?" tanyaku terdengar bodoh.
"Ya, ini benar-benar aku. Aku sudah tak tahan lagi melihat noona tidak bisa merawat dirimu sendiri. Itu menyakitkan untukku."
"Kemana saja kau... kau tak lagi datang ke Million Stars..."
"Kukira noona tidak mau bertemu denganku?"
"Ya, memang... tapi..." ucapku terbata.
Aku tak bisa mengatakan kalau aku merindukannya. Kata-kata itu ada di ujung lidahku, tapi aku tak bisa mengatakannya.
"Tapi? Sejak awal aku masuk kuliah, aku mendaftar sebagai relawan di salah satu asosiasi pecinta anjing, noona. Dan kebetulan ada satu kegiatan yang mereka adakan sekarang. Kami pergi ke penampungan anjing dan merawat anjing-anjing disana karena mereka akan dikirimkan ke luar negri untuk diadopsi. Kegiatannya juga cukup lama, sampai tanggal 2 nanti."
"Kukira... kukira ada orang jahat yang mengikutiku..."
"Akulah yang takut noona diikuti orang jahat. Noona masih belum berkendara lagi? Bisakah noona minta ditemani Bojin hyong pulang? Aku benar-benar khawatir... jadi sejak kemarin aku mengikuti noona pulang. Hanya untuk berjaga-jaga... tapi aku sungguh tidak tahan lagi tadi. Harusnya aku mengikuti noona diam-diam saja. Sekarang aku mengacaukan semua rencanaku sendiri."