"Nah baru aku mau bilang kalau Yeowoo sudah main basket sejak tahun kemarin. Dia ada di tim sepakbola juga," lapor Joonki hyong.
"Kecintaannya pada olahraga memang tidak bisa hilang ya."
"Dan ngomong-ngomong, itu tadi cewek yang waktu itu kan," Chungdae hyong menyenggol lenganku, "yang menyiksa kita."
"Ya, benar hyong. Aku juga sempat kaget kita ketemu dia lagi disini. Dan dia juga di jurusan kedokteran."
Chungdae hyong membelalakkan matanya, "hati-hati loh."
"Aku? Hati-hati? Kenapa?"
"Eonni! Disini!"
Teriakan Chinye membuat perhatianku teralih menuju pintu masuk gedung: Choeun noona baru saja masuk bersama Eunyul noona. Mereka setengah berlarian dan melambai pada kami sebelum duduk di kursi yang disediakan Chinye.
"Oh noona, datang untuk menonton kami?" tanyaku, berusaha mengontrol suaraku agar tak terdengar terlalu bahagia.
"Ya! Aku akan meneriaki kalian hari ini," jawabnya dengan ceria lalu menyodorkan kantong yang dipegangnya ke Chungdae hyong, "bagi-bagi ini."
"Sajangnim!" seru Bojin hyong yang langsung melakukan hi-five dengan Choeun noona.