"Tapi... mana ponselku?"
Valene menitipkan ponselnya yang rusak pada Kyungju yang mengunjunginya tadi pagi dan berharap seseorang di tempat mereka mampu memperbaikinya. Kyungju berjanji akan meng-update keadaan ponselnya pada Valene malam ini. Jadi itulah alasan Valene berada di apartemennya malam ini, meskipun alasan utamanya tentu adalah untuk bertemu pacar barunya.
"Tim kami menyerah memperbaikinya, tapi mereka berhasil menyelamatkan beberapa data yang bisa dibongkar dan memory card-mu."
Kyungju meletakkan memory card kecil di hadapan Valene.
"Ah sayang sekali, padahal ponselku masih baru. Mereka memang sialan. Dan ngomong-ngomong ponsel ini terlalu mahal!"
"Sudahlah, tidak apa-apa. Ambil saja noona. Aku ingin punya sesuatu yang kembar denganmu."
Dalam pikiran Valene, barang-barang couple itu adalah kaos, gantungan kunci, atau semacam itu, bukannya ponsel sedemikian mahal. Tapi Valene tau rasanya sia-sia saja berdebat dengan Kyungju, jadi yang dia lakukan berikutnya adalah mengotak-atik ponsel itu dan langsung mengambil beberapa foto dirinya.
"Ayo kita foto bersama," pinta Valene sambil melingkarkan salah satu lengannya ke leher Kyungju dan menariknya mendekat.
Kyungju langsung memasang cengiran khasnya ketika Valene menekan tombol untuk mengambil foto.
"Ini bagus, aku suka!"
"Tentu, itu kan karena aku tampan," kata Kyungju, kembali ke layar laptopnya.