"Kenapa kau bisa narsis seperti ini sih? Apa kau salah makan obat?"
Lama kelamaan, Valene bosan juga. Dia sudah bosan mengotak-atik ponselnya, membuatkan ramyeon instant untuk Kyungju dan membongkar studionya, tapi Kyungju masih tetap sibuk. Akhirnya Valene penasaran juga.
"Kau sedang apa sih?" tuntut Valene.
"Merencanakan event."
"Apa merencanakan event juga salah satu pekerjaanmu?" tanya Valene heran.
Kyungju melepas kacamatanya dan berputar untuk duduk menghadap Valene.
"Sebenarnya begini ceritanya..."
"Ah, Yoonsung, akhirnya kau masuk kerja!" seru Kyungju senang begitu masuk ke ruangan Song Hwejangnim, yang merupakan kakek mereka.
Song Hwejangnim duduk dengan santai di balik meja besarnya, dan Yoonsung (yang luka-lukanya mulai hampir menghilang) duduk di seberang meja. Yoongsung menoleh dan tersenyum pada Kyungju. Kyungju langsung duduk di kursi kosong di sebelahnya.
"Ada apa, haraboji? Sepertinya ada sesuatu yang sangat penting, sampai haraboji memanggil kami berdua?"
"Kau memang cepat tanggap, Kyungju. Jadi begini... haraboji pikir ini adalah saat yang tepat bagi haraboji untuk menikmati masa pension."