Andrew memeluk tubuh Nancy yang terus menerus meronta-ronta sampai akhirnya Nancy kehilangan tenaga untuk melawan. Tapi dia masih saja terus menangis.
"Maafkan aku Nancy, aku terlalu keras kepala dan tidak peka. Aku benar-benar minta maaf. Kumohon, jangan siksa aku lagi," pinta Andrew.
Nancy bisa merasakan getar dalam suara Andrew yang biasanya datar tak peduli. Dia tau kali ini Andrew bersungguh-sungguh. Andrew membuat jarak di antara tubuh mereka dan menghapus air mata Nancy.
"Maafkan aku, ya?"
"Tidak semudah itu," cela Nancy.
"Baiklah, katakan saja apa yang bisa kulakukan supaya kau memaafkanku."
"Kau harus mencuci piring selama sebulan begitu kita pulang. Dan sekalian juga memasak dan mencuci baju."
"Semua itu... selama sebulan?" tanya Andrew lemas.
Nancy memicingkan matanya, "mau atau tidak?"
"Baiklah baiklah."
"Dan berjanjilah jangan terlalu keras kepala dan tidak peka lagi."