Baru saja Valene mengambil ponselnya dari tas kecilnya, dia melihat sekelebat bayangan orang yang melambai pada mereka dari ujung ruangan. Itu Yoonsung, meskipun agak terlihat samar-samar, rambut pirangnya tidak bisa membohongi mata Valene. Valene menarik Nancy menuju Yoonsung, dan rupanya sofa melingkar di tempat Yoonsung duduk hanya bisa memuat sekitar 4 orang.
"Sudah lama?" tanya Valene setengah berteriak.
"Tidak, aku baru sampai lima menit yang lalu," jawab Yoonsung.
Nancy duduk di antara Yoonsung dan Valene. Sementara Yoonsung dan Nancy mulai mengobrol, Valene melihat daftar menu menggunakan cahaya dari ponselnya.
"Pesan saja. Aku traktir."
"Apa Yoonsung? Mana bisa begitu!" seru Valene.
"Bisa saja. Serius, pesan saja noona. Atau mau aku rekomendasikan?"
Tak lama kemudian meja kecil di hadapan mereka sudah penuh dengan botol, gelas dan semangkuk besar es batu. Valene dengan senang mencicipi satu demi satu minuman yang dipesan Yoonsung, yang ternyata hampir semuanya sangat disukai Valene. Nancy hanya berani minum sedikit karena toleransi alkoholnya yang rendah. Valene cegukan kecil dan minum air mineral yang juga sudah dipesan.
"Enak sekali!" ujar Valene sambil menjilat bibirnya.
"Nancy, come on let's dance!" ajak Yoonsung.
"What? But I can't dance!"