Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] A Winter Story [12]

27 September 2020   16:48 Diperbarui: 27 September 2020   16:54 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Annyeong noona

Valene baru saja menyentuh ponselnya ketika pesan kakao itu masuk. Semenjak pulang dari Jeju hingga hari ini, Valene sama sekali belum bertemu Kyungju, dan di dalam hatinya ada perasaan rindu yang memalukan jika dia ungkapkan. Tapi dia tau, Kyungju terlalu sibuk untuknya. Dia baru tau dari Yoonsung, kalau dia dan Yoonsung adalah tangan kanan kakek mereka, yang kelak akan mewarisi perusahaan itu.

Kyungju! Kemana saja kau!

Aku sedikit sibuk noona. Sebenarnya tadi aku mampir ke apartemen noona tapi noona tidak ada di rumah

               Valene berpikir keras dan menepuk dahinya begitu dia ingat tadi siang dia mengobrol dengan Yoonsung cukup lama.

Oh maaf, tadi aku keluar sebentar

Bogoshipeo (aku merindukanmu)

               Valene perlu membaca kalimat itu dua kali supaya yakin apa yang dibacanya tidak salah. Tapi rasanya tidak mungkin ucapan Kyungju perlu dianggap serius.

Ya! Song Kyungju, jangan bercanda! Kenapa tiba-tiba kau berkata begini?

               Sepertinya Kyungju butuh waktu lama untuk membalas Valene.

HAHAHA (tersisip emot tertawa) bagaimana noona tau aku bercanda?

Sejak kapan kau pernah serius denganku?

Tentu saja pernah!

               Valene mendengus tidak percaya.

Kau sedang santai? Kenapa tidak kesini saja?

Badanku tidak memungkinkan untuk bergerak.

Kenapa? Kau sakit?

Tidak, hanya lelah. Ayo kita bertemu di lain hari noona.

Baiklah, kalau begitu kau harus langsung istirahat supaya tidak sakit.

Siap noona. Annyeong!

Valene masih memandangi layar ponsel sambil setengah termenung dan tersenyum. Nancy menepuk punggung Valene yang membuatnya terlonjak.

"NANCY!"

"Apa? Kau kupanggil dari tadi tapi tak menjawab," cela Nancy sambil mengedikkan kepalanya ke ponsel Valene, "Kyungju?"

"Ya... Kyungju."

Valene menyembunyikan ponselnya, yang sebenarnya tidak perlu, karena Nancy toh tidak mengerti bahasa Korea.

"Kau suka padanya ya?"

"Hah? Apa?"

"Sama Kyungju. Dia tampan kok, dan masa depannya meyakinkan," ujar Nancy sambil duduk di samping Valene.

"Kami hanya bisa dekat karena aku di Korea. Begitu kita pulang ke Indonesia, semua hal akan berubah. Kami adalah manusia yang hidup di dua dunia yang berbeda."

"Tak biasanya kau pesimis begini. Kenapa kau yakin hubungan kalian bisa berubah? Zaman apa ini, kalian bisa berhubungan jarak jauh lewat video call."

"Entahlah, aku tak seyakin kau, Nancy."

"Tadi dia kesini loh, mencarimu, waktu kau... dengan Yoonsung," ucap Nancy, bagian "dengan Yoonsung" diucapkan dengan sangat perlahan, "dan aku terpaksa menggunakan bahasa tubuh berbicara dengannya kalau kau tak ada."

"Ah ya, tadi dia bilang dia kesini."

"Dan wajahnya terlihat kecewa waktu tau kau tak ada."

Mau tak mau, Valene jadi memikirkan kata-kata Nancy. Tapi Kyungju tidak pernah serius kan? Rasanya tidak mungkin wajah kecewanya itu juga serius. Bagaimanapun, Valene masih tetap pada prinsipnya: dia dan Kyungju hidup di dua dunia yang berbeda.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun