Kyungju tampak berpikir sebentar, "makanan mahal tidak selalu jadi seleraku noona."
Lima menit kemudian, seorang pelayan paruh baya yang meminta maaf karena menurutnya Kyungju dan Valene telah menunggu lama, membawakan dua mangkuk ramen ke hadapan mereka. Valene melirik isi mangkuknya: mienya terlihat banyak, ada potongan daging sapi di atas mie itu dan kuahnya memenuhi separuh mangkuk. Asap masih mengepul dari ramen itu ketika mereka mengaduknya. Valene meraih tempat sambal yang ada di hadapannya dan dengan lugas memasukkan beberapa sendok sambal ke dalam ramennya.
"Noona, itu sudah pedas," jerit Kyungju ketakutan.
Valene mengedikkan bahunya dan mulai makan dengan lahap, dan menurutnya pedasnya sesuai dengan lidah Indonesia-nya.
"Noona sudah coba soju?"
"Belum! Aku mau mencobanya!" seru Valene antusias.
"Apa noona yakin tidak akan mabuk?"
"Kurasa tidak. Ayolah, aku mau coba!"
"Tolong 2 botol soju!" ucap Kyungju pada pelayan terdekat.
Valene tertawa ketika melihat bibir dan hidung Kyungju yang mulai kemerahan karena makan ramen yang pedas itu. Setelah soju datang, Kyungju membukakan tutup botolnya dan memberikan satu botol ke Valene.
"Cheers noona, selamat menjadi teman baruku!"