Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] A Winter Story [9]

29 Agustus 2020   18:32 Diperbarui: 29 Agustus 2020   18:20 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Noona mau traktir aku makan, benar?" tanya Kyungju.

"Huh? Ah iya, aku sudah janji."

"Aku tau tempat yang cukup bagus. Ayo."

Mata Valene terpancang pada sosok Kyungju di sampingnya: sosoknya yang tampan dan tegap, juga tangannya yang terasa hangat. Saat itulah Valene baru sadar Kyungju menggandeng tangannya, bukan lagi menarik lengannya seperti biasa. Dan seperti biasanya dalam keadaan begini, imajinasi Valene sudah berlarian jauh. Apakah ini mimpi yang lain? Atau, ini lebih mirip semacam cerita di novel atau K-Drama. Di malam Natal, dia digandeng oleh seorang pria yang sangat tampan dan kaya raya... dan juga baik hati. Ini terlalu indah untuk jadi kenyataan. Wajah Valene mulai memerah, bukan karena cuaca dingin tentunya.

"Apakah tidak masalah kalau kita makan di meja yang di luar? Di dalam ruangan sudah penuh sekali."

"Kurasa tidak masalah," ujar Valene.

Kyungju memandang wajah Valene dengan seksama, "noona kedinginan? Pipimu merah sekali."

"Ah, aku tidak apa-apa! Benar-benar tidak apa-apa!"

Akhirnya Kyungju dan Valene duduk berhadapan di sebuah meja kecil untuk berdua di depan sebuah kedai. Valene melihat ke sekitarnya, rupanya itu adalah kedai yang menjual ramen. Di dalam restaurant kecil itu, sudah penuh sesak orang-orang yang sedang menikmati ramen di dalam mangkuk yang kelihatannya besar sekali. Seharusnya keadaan terasa dingin sekarang meski salju sudah mulai turun, tapi beberapa pemanas kecil diletakkan di kaki meja sehingga kehangatan tetap terjaga di sekitar mereka. Ketika Valene melihat ke seberang jalan, ada sebuah pohon Natal raksasa yang terpasang di tengah taman yang dilapisi salju. Pohon natal itu dihias dengan lampu berwarna-warni, beberapa slinger aneka warna juga dililitkan di pohon itu, dan ada juga beberapa hiasan berkilauan digantung di daunnya. Butiran salju yang jatuh alami ke pohon itu makin memperindah pohon Natal itu.

"Bagus ya? Makanya aku pilih tempat ini. Lagipula, ramennya enak sekali disini."

"Aku kira kau akan minta aku mentraktirmu di restaurant mahal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun