Pada malam harinya, Valene menghabiskan waktu santainya sambil minum susu pisang dan duduk di sofa panjang. Matanya terpancang pada acara reality show di televisi. Tangannya sesekali memijat kakinya yang pegal karena seharian belanja dengan Nancy tadi (ada Andrew juga, dan dia tampak kurang senang). Sebuah iklan di televisi menyadarkan Valene kalau hari ini adalah malam Natal.
"Seharusnya aku keluar malam ini... Tapi kakiku pegal dan di luar sepertinya turun salju juga. Apa aku perlu coba ajak Nancy dan Andrew ya?"
Bel berbunyi mendadak membuat Valene terlonjak. Dan dia lebih kaget lagi ketika membuka pintu, Kyungju yang kelihatan agak lelah berdiri disana. Dia tidak memakai topi, beberapa butiran salju jatuh di puncak kepalanya.
"Annyeong, noona! Sudah lama tidak bertemu! Coba kupikir... sudah dua hari?" ujar Kyungju tampak berpikir sejenak.
"Baru dua hari!"
"Tapi dua hari itu terasa begitu lama untukku. Bagaimana, noona suka tinggal di apartemen ini?"
"Ya, ternyata tinggal disini menyenangkan," jawab Valene, "kau mau berdiri saja disini dan mengobrol denganku? Ayo masuk."
"Oh tidak, aku mau mengajak noona keluar," tolak Kyungju, "ayolah kita habiskan malam Natal di luar."
"Baiklah, aku akan ajak Nancy dan Andrew."
Namun sebelum Valene sempat beranjak dari hadapan Kyungju, dia menahan lengan Valene. Tangan Kyungju terasa hangat di lengan Valene. Valene melirik Kyungju kebingungan.
"Tidak, kita berdua saja. Kurasa juga mereka ingin menghabiskan waktu berdua saja?"