"Annyeonghaseyo, Palen-ssi."
Besoknya, bukan sosok Kyungju yang ditemui Valene, Andrew dan Nancy di lobi hotel mereka (yang kerepotan dengan koper-koper mereka), melainkan sosok seorang ahjussi yang kira-kira berumur 50 tahun dengan kepalanya yang setengah botak dan berkumis. Wajahnya yang keriput terlihat enerjik sama seperti tubuhnya yang lumayan tinggi dan sehat, yang memakai setelan jas yang sangat rapi dilengkapi dasi kupu-kupu. Kalau dia tidak tersenyum, Valene akan mengira dia dijemput semacam anak buah gangster.
"Saya Kim Kiyoung, sekretaris dari Tuan Song Kyungju. Saya yang akan mengantar Anda dan sahabat-sahabat Anda hari ini untuk pindah dan mengenal daerah Seodaemun-gu yang akan menjadi tempat tinggal Anda nanti, jika Anda tidak lelah," jelas Mr. Kim dengan bahasa Korea yang agak perlahan, mungkin Kyungju sudah memperingatkannya dia berbicara dengan orang asing yang bahasa Korea-nya kacau balau, "Tuan Song tidak bisa datang hari ini karena menghadiri rapat yang sangat penting."
Valene masih setengah kaget tidak tau harus menjawab apa sehingga sempat terjadi kecanggungan di antara mereka. Jadi dugaannya benar bahwa Kyungju ini pastilah semacam anak CEO karena dia bahkan punya sekretaris!
"Saya mengerti," jawab Valene agak tergagap.
"Silakan lewat sini, Palen-ssi."
Mr. Kim memimpin jalan menuju mobil yang membuat Valene, Andrew dan Nancy ternganga: mereka akan naik limousine. Dengan kepala sedikit berkunang-kunang, Valene masuk diikuti Nancy dan Andrew.
"Apa yang terjadi? Siapa ahjussi ini dan kemana si Kyungju?" tanya Nancy kebingungan.
"Katanya Kyungju menghadiri rapat dan ahjussi ini adalah sekretarisnya. Dia akan menemani kita hari ini."
"Siapa si Kyungju ini sebenarnya? Kurasa kalau kau ketemu dengannya nanti, kau harus tanya padanya, Valene."
Valene mengangguk dan bertekad akan menanyakan ini langsung padanya. Setelah Valene tau jawabannya, dia akan berteriak keras, mungkin teriakan paling keras yang pernah keluar dari mulutnya.