Kedua pria saling berpandangan sebelum akhirnya mereka balas memandang Valene lagi. Pemandangan ini agak menggelikan buat Andrew yang memandang mereka dari jarak yang cukup jauh, karena Valene benar-benar terlihat mungil di hadapan pria-pria itu (beruntung Nancy tingginya sekitar 10 cm di atas Valene).
"Ngomong-ngomong," ujar si pria bermata bulat sambil menyentuh hidungnya, "darah."
"Darah?" tanya Valene kebingungan.
"Disini."
Si pria menyentuh hidung Valene (Valene berjengit ketika jari dingin pria itu menyentuh kulitnya) dan menunjukkan jarinya yang ada bercak darahnya. Saat itu Valene baru sadar dia berdarah, padahal tadi dia sendiri sempat mengusap darah di hidungnya.
"AKU BERDARAH!" seru Valene heboh.
"Ayo kita pulang saja," ajak Nancy.
Ketika keduanya berbalik, si pria bermata bulat memanggil mereka.
"Hey! Pakai ini!"
Valene memutar tubuhnya dan seketika syal hitam hangat melingkar di lehernya. Ini syal dari pria itu.
"Ah..."