Yensin berjalan mundur dua langkah dariku.
"Waeyo?"
"Raebyung ada di apartemenku. Ayo, ikut ke apartemenku sekalian."
Akhirnya kami berdua malah buru-buru pulang ke apartemen. Aku ada perasaan buruk ketika tau setan kecil itu ada di apartemenku. Begitu membuka pintu, aku melihat ada tiga pasang sepatu: sepatu sport merah milik Ryeowook hyung, high heels hijau (berani bertaruh seribu persen itu pasti milik setan penggemar warna hijau si Yifang), dan sepatu kecil berwarna cokelat. Aku habis sudah. Ketika menuju kamarku, aku pasti harus melewati dapur, dan kulihat Ryeowook hyung yang memakai celemek cokelat, sedang sibuk memasak entah apa yang baunya sangat wangi dan menggiurkan.
"Ah, Kyu, mereka di kamarmu. Ngomong-ngomong, dia..." Ryeowook hyung kelihatan kebingungan memandangi Yensin.
"Ah, Ryeowook hyung, ini Cho Yensin, guru TK. Yensin, ini Kim Ryeowook."
"Ah, Ryeowook-sshi... se... senang sekali bisa bertemu denganmu secara langsung," kata Yensin sambil tergagap.
"Yensin-sshi, Senang bertemu denganmu. Yang di dalam yang akan kau temui itu pacarku, Mai Yifang, atau mungkin kau mengenalnya sebagai..." ucap Ryeowook hyung panjang.
"Ah, Mugung Hwa, kan? Aku juga bisa bertemu dengannnya?"
"Tentu. Ayo kita masuk, Yensin. Ini kamarku," ujarku sambil membuka pintu.
Tapi ternyata kamarku baru saja mengalami gempa bumi. Ada sesuatu yang gawat yang baru saja terjadi di kamarku. Jelas, ada sesuatu yang tidak beres. Kamarku biasanya rapi, warna pink dan biru milikku dan Sungmin hyung selalu saja tertata rapi, tapi kenapa kali ini...