Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] I'm (Not) Allow to Love You [20]

1 Mei 2020   11:51 Diperbarui: 1 Mei 2020   12:17 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.

Song list:

  • Henry -- It's You
  • NU'EST -- Love Without Love
  • YookSungjae -- Loving You Again
  • DGNA -- Lucky Man
  • Yoo Seonho -- Maybe Spring
  • STRAY KIDS -- Neverending Story
  • Eric Nam & CHEEZE -- Perhaps Love
  • Rainbow -- Pretend
  • GB9 -- Propose
  • Wang Leehom -- The First Morning

"Aku pulang."

Aku keluar dari ruang laundry membawa seember baju yang baru saja kucuci. Sudah seminggu aku disini dan aku memutuskan melakukan hal yang lebih bisa membantu disini.

"Oh Donghyun! Kau pulang sendiri?"

Dia cepat-cepat melempar tasnya ke sofa dan berlarian mengambil ember yang kupegang.

"Lain kali kalau berat biar aku saja yang bawa miss."

"Tak apa, ini masih tak terlalu berat. Mana Dongsun?"

"Dia sedang pergi mengerjakan tugas kelompok jadi kurasa dia akan melewatkan jam makan malam," jelas Donghyun, "tapi miss, dimana eomma dan appa?"

"Oh tadi ketika aku pulang, mereka buru-buru pergi. Katanya ada rapat dewan Gereja dan mereka akan pulang larut."

"Ah baiklah. Biar aku saja yang merapikan pakaiannya."

"Dan aku akan memasak makan malam. Kau ingin makan apa Donghyun?"

"Mendadak aku ingin makan daging."

Aku mengecek lemari es dan ada empat bungkus daging disana.

"Baiklah, mari kita makan bulgogi dan aku akan masak bibimbap juga."

"Wow kita akan pesta!"

Aku tertawa melihat kebahagiaan Donghyun, begitu tulus dan sesaat dia memang terlihat seperti anak remaja pada umumnya. Ya sekali lagi, dia tidak selalu terlihat seperti remaja, dia cenderung serius juga, seperti saat ini.

"Aku sudah menata panggangan dan peralatan di balkon," lapornya setelah dia mandi dan tampak segar, "apalagi yang bisa kubantu?"

"Kau pasti capek, jadi beristirahat saja sampai bibimbapnya siap."

Tapi bukannya beristirahat, dia malahan meletakkan kedua lengannya di meja dapur, lalu meletakkan dagunya ditopang dengan tangannya, dan terus memandangiku. Mau tak mau aku merasa malu juga diperhatikan begini.

"Apa yang kau lakukan?"

"Memandangi miss yang memasak membuatku senang."

Sesaat dia terdengar seperti Chungdae. Ah, Heo Chungdae. Dia berangkat sekolah sendiri tiga hari terakhir dan tidak muncul lagi di rumah keluarga Min. Aku merindukan dia yang dulu. Tapi Eunyul eonni benar, aku harus move on.

"Miss, buka mulutmu."

"Apa?"

Aku mengerjapkan mataku lalu pandanganku tertuju pada tangan Donghyun. Dia sudah membuat bulgogi wrap.

"Aaaa~"

Aku mendengus tertawa dan membuka mulutku lebar-lebar dan dia menyuapiku.

"Enak kan daging yang kupanggang?"

Aku memberinya dua acungan jempol sambil mengunyah.

"Miss, you look so funny."

"Why?"

Donghyun menjulurkan tangannya dan dengan jempolnya dia mengusap ujung bibirku. Sekali lagi dia membuat jantungku berdetak kencang. Dan senyum favoritku merekah di bibirnya lagi.

Since when has it been? I can't remember

When my head became dizzy with thoughts of you

Once or twice, these thoughts would pop up in my mind

I feel anxious as my heart opens more towards you

"It's nothing", "My heart is insignificant"

If I keep telling you, it would be - kind of awkward

?

Is it love? If you feel the same way, is it the beginning?

My heart keeps saying it loves you

It yells until the whole world can hear

Why has it taken so long for me to hear it?

We've finally met, Love has found us right now

If I try thinking about it

At many moments

How often did my heart flutter?

It might be a little late but I'll surely make it better

(Eric Nam & CHEEZE -- Perhaps Love)

"Aku pulang."

Aku dan Donghyun baru saja selesai membereskan meja saat Dongsun pulang. Dia tampak lelah.

"Oh Dongsun apa kau sudah makan? Kami baru saja selesai," jelasku, "aku bisa memasak kalau kau lapar."

"Baiklah miss, boleh aku juga minta bibimbap? Aku bisa mencium aromanya," tawa Dongsun.

"Baik. Akan siap ketika kau selesai mandi."

"Terimakasih miss."

Aku menghidangkan bibimbap di meja makan dan Dongsun duduk setelahnya. Donghyun bergumam tentang PR dan dia masuk ke kamar sambil agak menggerutu.

"Miss Baek."

"Ya ada apa Dongsun? Apakah ada yang kurang?"

"Tidak, ini enak sekali," ujar Dongsun, "apakah miss sibuk? Boleh kita bicara sebentar?"

Aku menarik kursi untuk duduk di seberangnya.

"Miss, sebelumnya, aku minta maaf kalau kata-kataku mungkin akan terdengar kurang sopan."

"Ya, tidak apa. Teruskan saja."

"Miss, I know you're so close with my brother. But can I ask you to not give him the attention that he wants?"

Aku terdiam dan memandangi wajahnya yang serius.

"You know, two of you aren't meant to be. It's just doesn't make sense."

Aku mendesahkan nafasku.

"Someone told me that it never wrong to fall in love."

Dongsun makan perlahan dan aku tau apa yang dimaksudnya benar. Tapi apa yang harus kulakukan untuk mengendalikan hatiku? Dia tak tau betapa sulitnya itu.

"Do you love Donghyun, miss? Or is it only because you're running away from Chungdae?"

Aku membelalakkan mataku. Dongsun benar. Apakah aku menjadikan Donghyun pelarianku saja?

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun