"Aku tidak pernah tau kalian punya teman di Guangzhou," kata Heechul heran.
        "Aku juga mau tau sih cerita kalian kenapa bisa kesini."
        Aku bertukar pandang dengan Aqian. Aqian terlihat cemas, jadi lebih baik aku saja yang bercerita. Mengarang cerita, tepatnya.
        "Err... kami kehilangan kontak dengan teman kami, sedangkan alamatnya kami tak punya. Dia bilang dia tinggal di apartemen mewah, jadi kami coba masuki apartemen..." cicitku.
        "Apa? Dari airport langsung berkelana?"
        Donghae menyerahkan segelas minuman pada Heechul dan aku.
        "Ya. Akhirnya kami nyasar kesini. Kami... beruntung bertemu orang-orang sebaik kalian."
        "Dan wajar mukamu pucat begitu," komentar Heechul.
        "Err... aku sudah sembuh kok," kilahku.
        "Leeteuk hyung masih ingin kau banyak istirahat, Yifang. Eh, ngomong-ngomong... kalian kan masih kecil ya? Boleh keluar negeri sendirian ya?" Tanya Donghae, menyerahkan segelas air jeruk lagi pada Aqian.
        "Kecil? Aku sudah 19 tahun," jawab Aqian.