Mohon tunggu...
Christianto Wibisono
Christianto Wibisono Mohon Tunggu... -

Redaktur politik Harian Kami 1966-1970 Pendiri dan direktur TEMPO 1970-1974 Pendiri Pusat Data Business Indonesia 1980-2000 Pendiri Institute Kepresidenan Indonesia 2012

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ganti Presiden Vs Pilih Presiden

27 Agustus 2018   09:39 Diperbarui: 27 Agustus 2018   09:47 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BK: Ya terserah kalau mau dungu jadi keledai terus ya silakan mendaur ulang sejarah suksesi dan kudeta di Nusantara sejak zaman pra Indonesia modern sampai detik ini ya isunya itu kudeta ganti presiden atau suksesi pilih presiden.  Siapa memperalat siapa, dan siapa terkena hukum karma apa atau malah menderita secara tragis seperti saya Proklamator dan presiden pertama yang ditapolkan oleh penggantinya.

Sejarah kekuasaan di Indonesia penuh dengan perang suksesi yang melibatkan intervensi VOC dan kontradiksi serta schizophrenia elite Nusantara yang secara universal berlaku dimanapun dimuka bumi. Brutus, Ken Arok dan Machiavelli adalah gejala  universal bukan Cuma penyakit elite Jawa tapi mengungkung elite modern global semua sekarang ini juga terkontaminasi 3in1 BKM (Brutus Ken Arok Machiavelli serempak)

Kembali ke kronologi, Bung Hatta mundur dari wapres 1956 dan saya tidak punya wapres selama 11 tahun. Soeharto 6 tahun (1967-1973 tidak punya wapres. Tahun 1957 Kabinet Ali II hasil pemilu 1955 bubar dan negara saya nyatakan dalam keadaan perang pada Maret 1957 memberi kekuasaan besar kepada Angkatan Darat dan KSAD Nasution selaku Penguasa Perang Pusat. 

Merespon kemuakan rakyat kepada parpol saya membentuk Kabinet Karya zaken kabinet, kabinet profesional dengan Ir Djuanda sebagai Perdana Menteri non partisan pada 9 April 1957.  Desember 1957 perusahaan Belanda dinasionalisasi dan tahun itu juga merupakan awal kiprah Permina, cikal bakal Pertamina dibawah Kol Ibnu Sutowo dan lahirnya BCA dan Astra oleh dua konglomerat Liem Sioe Liong dan William Soeryadjaja. 

Ayunan pendulum politik luar negeri dan kebijakan ekonomi nasional bergoyang ke kiri, sosialisme, etatisme yang bermuara pada kudeta G30S dan sanering 13 Des 1965.

Soeharto melakukan operasi senyap ganti presiden sejak 1966 ketika Supersemar yang say abikin malah diubah jadi TAP MPRS yang diketuai Jendral Nasution dan dalam SU IV MPRS 1966 mengangkat pengemban Supersemar sebagai Pejabat Presiden bila presiden berhalangan. Itulah kudeta ganti presiden yang secara melata, bertahap seolah olah masih membiarkan saja menduduki kursi Presiden dan tinggal di Istana sekitar 1 tahun,  lalu Nasution menggelar lagi Sidang Istimewa MPRS 1967 untuk mencabut kekuasaan saya, dan menetapkan Soeharto menjadi pejabat presiden. Lalu saya dan keluarga digusur keluar dari Istana Merdeka untuk itu mesti baca buku nya opa Sidarto Mangkusubroto dan AKBP Mangil, mantan paswalpres saya waktu itu. 

Tapi Nasution sendiri akan lenyap dari peredaran tanpa serah terima jabatan kepada KH  Idham Khalid  ketua MPR hasil pemilu 1971 setelah pada Sidang Umum ke V MPRS 1968 berkoalisi dengan Subchan ZE dari NU bermanuver ganti presiden yang gagal total. 

Nasution kemudian akan menjadi oposisi Petisi 50 pada 1980 bersama Ali Sadikin dan baru akan rujuk kembali dengan Soeharto oleh mediasi Habibie dan diberi pangkat jendral besar bintang lima bersama Soeharto pada 5 Oktober 1997. Ironisnya dizaman Orla, Nasution adalah Penguasa Perang yang menandatangani surat perintah penahanan tapol terutama tokoh parpol Masyumi PSI yang terlibat pemberontakan PRRI/Permesta termasuk Burhanudin Harahap yang justru mengangkat Nasution kembali jadi KSAD pada 1 Nov  1955. 

Sementara Sumitro Djojohadikusumo yang sempat exile ke luar negeri selama 10 tahun,  setelah Soeharto berkuasa dipanggil pulang dan langsung menjadi Menteri Perdagangan Kabinet Pembangunan I (1968-1973). 

Karena bobot politiknya Soeharto meminggirkan Sumitro hanya jadi Menteri Negara Riset pada kabinet Pembangunan II 1973-1978 dan akan diganti Habibie yang akan menjadi Menristek 20 tahun dari 1978-1998 dan langsung melejit jadi Wapres ke-7 dan Presiden ke-3 melalui "operasi kudeta senyap ganti presiden lewat peristiwa berdarah Mei 1998.

CW: Wah ini lama sekali baru akan sampai zaman NOW, bisa dipadatkan pak. Ini pembaca WA tidak sabar suruh ganti laman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun