Suasana dikelas makin memanas, kami masih berdebat siapa saja yang masuk dalam tim. Disitu kamu benar-benar egois dan tidak memikirkan pertemanan kami. Namun Bu Tara menghentikan percekcokan tersebut dan bilang bahwa, 2 cowo dan 2 cewe saja masuk dalam satu tim agar suasana tidak semakin ricuh.Â
Disitu kami ber 5 diam dan bingung. Satu persatu dari kami mengundurkan diri menjadi tim lomba masak dan disitulah kami menyesal saling memamerkan kealian kami. Karema gara-gara perdebatan karena masalah kecil dan sepele ini pertemanan kita jadi hancur seketika. Kami saling menatap tapi tidak ada yang mau mulai bicara. Namun beberapa saat kamudian Roro meminta maaf kepadaku, dan akhirnya kami ber 5 saling memaafkan satu sama lain.
 "Ga lagi-lagi deh ribut karena hal sepele kayak gini. Aku gamau karena hal sepele pertemanan kita jadi hancur. Maaf ya teman-teman aku terlalu egois dan tidak memikirkan pendapat teman lain" ujar Shasha.Â
"Bener Sha, maafin aku ya teman-teman aku terlalu egois, mikirin diri aku sendiri dan kita ga mikirin pendapat kalian." Kataku.Â
Pada akhirnya kamu berpelukan dan berjanji tidak akan egois agar pertemanan yang kami buat tidak rusak. Kami harus lebih sering mendengarkan pendapat orang lain dan jangan langsung mengambil keputusan.
 Ternyata ada dua orang cewe dan cowo dari kelas kami yang bersedia ikut lomba memasak. Walaupun akhirnya tidak ada dari kami yang ikut lomba memasak, setidaknya kami lega. Pertemanan kami masih utuh seperti dulu dan tidak jadi rusak. Aku bersyukur punya teman-teman seperti mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H