Â
1. Pretreatment
Sabut kelapa kita pecah untuk menghilangkan lignin dan memudahkan akses enzim ke selulosa.
2. Hidrolisis
Enzim digunakan untuk memecah selulosa menjadi gula sederhana.
3. Fermentasi
Gula yang dihasilkan kemudian difermentasi oleh mikroorganisme seperti ragi untuk menghasilkan etanol.
4. Distilasi
Etanol yang dihasilkan dipisahkan dan dimurnikan untuk mendapatkan bioetanol berkualitas tinggi.
Â
Kesimpulan
Bioetanol dari sabut kelapa menawarkan berbagai kelebihan dan manfaat yang signifikan dalam upaya mencapai energi berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Sehingga dengan memanfaatkan limbah industri kelapa, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendukung ekonomi lokal, bioetanol dari sabut kelapa menjadi alternatif yang menarik dan praktis untuk bahan bakar fosil. Inovasi dan penelitian lebih lanjut dalam teknologi produksi bioetanol dari sabut kelapa dapat membantu memperkuat peranannya dalam memenuhi kebutuhan energi masa depan yang bersih dan berkelanjutan.