. . .
Pada kasus seperti ini semestinya dibutuhkan kreativitas-kreativitas dari dokter gigi dalam menangani bagaimana cara menarik masyarakat supaya lebih mendatangi dokter gigi daripada tukang gigi.Â
Hal paling utama dalam menanggulangi kasus malapraktik ini adalah kesadaran. Kesadaran untuk tidak mendatangi tukang gigi dan lebih memilih ahli profesional yang sudah menempuh pendidikan resmi seperti dokter gigi.Â
Kedua, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perawatan gigi juga menjadi perhatian penting dalam kasus ini. Saya sebagai mahasiswi Kedokteran Gigi terpikirkan untuk membuat akun edukasi pada media sosial yang membahas seputar bahaya perawatan gigi ilegal dan resiko-resiko yang didapatkan hingga bisa menyebabkan kematian.Â
Oleh karena itu, pesan penulis kepada pembaca adalah bijaklah dalam memilih perawatan apapun itu. Jangan mudah tergiur dengan biaya yang lebih murah. Coba pilih mana, murah tapi bisa menyebabkan resiko penyakit atau agak mahal tapi aman untuk kesehatan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H